Kisah Bocah Lelaki Menari Balet Viral, Mengantarnya Raih Beasiswa di AS

Anthony Mmesoma Madu, ballerino yang terekam berlatih balet tanpa alas kaki di tengah hujan gerimis di Nigeria awal tahun ini mengira rekamannya hanya akan digunakan untuk sesi belajar bersama.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2020, 21:57 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 21:57 WIB
Anthony Mmesoma Madu
Ballerino Anthony Mmesoma Madu (Sunday Alamba—AP)

Liputan6.com, Lagos - Anthony Mmesoma Madu (11) ballerina yang terekam berlatih balet tanpa alas kaki di tengah hujan gerimis di Nigeria awal tahun ini mengira rekamannya hanya akan digunakan untuk sesi belajar bersama. Namun ternyata aksinya melakukan pirouette tanpa sepatu di semen yang basah banyak ditonton dan mendapat apresiasi.

Melansir time.com, Kamis (27/8/2020), video tersebut telah ditonton lebih dari 20 juta kali di media sosial termasuk oleh aktor pemenang Oscar, Viola Davis dan Cynthia Erivo.

Sesi latihan tari Madu memang dinilai sangat mengesankan, sehingga dia mendapatkan beasiswa balet di Teater Balet Amerika. Ia ingin menunjukkan kepada komunitasnya bahwa segalanya mungkin.

“Saya merasa sangat, sangat terkejut dan sangat bahagia. Saya bersyukur kepada Tuhan karena dia membuat video balet itu menjadi viral,” kata Madu setelah rekan-rekan mahasiswanya di Leap of Dance.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Peran Besar Viola Davis dan Cynthia Erivo

Davis membagikan video Madu pada Twitter miliknya dan menuliskan "Mengingatkan saya pada keindahan orang-orang di sekitar saya. Kami menciptakan, membubung, membayangkan, melepaskan gairah, dan cinta, terlepas dari rintangan yang banyak yang ada di depan kita!"

Berbeda dengan Davis, Laura Miller, juru bicara kelompok tari tersebut mengatakan Erivo memutuskan untuk mensponsori pelatihan Madu dan membantu menunjukkan video tersebut ke American Ballet Theater.

"Ketika saya mendapat panggilan bahwa saya memenangkan beasiswa ke AS pada tahun 2021, saya sangat, sangat bahagia, saya seperti, 'Apakah ini yang bisa Tuhan lakukan?'," ungkap Madu dengan penuh kegembiraan. "sulit untuk dipelajari tetapi jika Anda berusaha, Anda dapat mempelajarinya." tambahnya

Namun sayangnya, Madu terlalu muda untuk melakukan perjalanan fisik dan belajar di New York. Usia minimum untuk menjadi pelajar di kota dan tinggal di asrama adalah 15 tahun, tetapi dia telah ditawari beasiswa musim panas. Jadi kemungkinan dia akan melanjutkan untuk mendiskusikannya hingga musim gugur ini.

Pendukung Bagi Siswa Lain

Video tersebut adalah ide dari pelatih Madu, Daniel Ajala, seorang penari balet yang juga pendiri Leap of Dance Academy, yang dirikan pada tahun 2017. Ajala mengusulkan ide tersebut sebagai cara Madu untuk mengkaji ulang tekniknya. Dia adalah sesuatu yang kuat untuk dijadika pendukung bagi siswa lainnya dalam mewujudkan impian mereka, terlepas dari keadaan mereka.

“Saya ingin dapat memberikan kesempatan kepada setiap anak dengan membuat program saya gratis sehingga tidak akan menjadi alasan bagi anak mana pun yang menjadi untuk tidak mengejar kecintaan mereka pada tari,” katanya.

Ajala mengatakan sekolah tarinya telah menerima sumbangan, yang akan digunakan untuk membuat akademi tari. "Beberapa siswa kami harus berjalan kaki satu jam menuju tempat ini, jadi kami ingin memiliki ruang yang nyaman bagi mereka untuk dapat tinggal ketika mereka tidak bisa pulang."

Miller mengatakan Teater Balet Amerika saat ini sedang menyusun jadwal Madu yang bekerja dengan perbedaan waktu enam jam. Perusahaan juga berbicara dengannya bahwa Madu akan ambil bagian dalam program akhir pekan.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya