Kenapa Bully dan Pelecehan Seksual Luput Pengawasan Sekolah?

Kasus bully dan pelecehan seksual di sekolah seakan-akan luput dari pengawasan pihak sekolah. Kenapa?

oleh Melly Febrida diperbarui 25 Apr 2014, 17:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2014, 17:00 WIB
Mulai 22 April 2014, PAUD JIS Ditutup !
Lydia Freyani Hawadi menegaskan bahwa penutupan PAUD JIS merupakan penutupan permanen dengan jangka waktu yang tidak ditentukan dari pihak kementerian, Senin (21/4/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay).

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan kasus bully terjadi di sekolah. Apalagi, sejumlah sinetron mempertontonkan kisah bully di kalangan siswa. Tapi sayangnya, kasus bully di sekolah seakan-akan luput dari pengawasan pihak sekolah. Tak hanya bully, terkadang di sekolah juga terjadi pelecehan seksual.

Psikolog Klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, menjelaskan, bullying dan pelecehan seksual yang luput dari pengawasan pendidik bisa disebabkan karena beberapa hal:

1. Tak melihat masalah tersebut sebagai hal yang penting

"Kesadaran akan dampak kekerasan termasuk kekerasan seksual di sekolah agaknya masih minim sehingga penanganannya belum masuk dalam prioritas," kata Psikolog Klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, saat dihubungi Tim Health LIputan6.com, Jakarta, Jumat (25/4/2014).

2. Beban kerja yang tinggi

"Banyak sekolah saat ini memiliki volume pekerjaan yang tinggi misal pekerjaan administratif, pengajaran yang padat karena banyaknya jumlah siswa atau tuntutan capaian tertentu. Hal ini akan menyebabkan banyak tenaga pendidik tersita waktunya sehingga kurang memberikan perhatian pada masalah kekerasan," ujarnya.

3. Sistem yang kurang antisipatif

Karena banyak yang belum melihat masalah ini penting, sistem yang dibangun kurang mengantisipasi munculnya tindakan kekerasan di sekolah. "Sistem sebenarnya bisa mulai melakukan antisipasi misalnya saat penerimaan / seleksi guru dan karyawan."

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya