Bahaya Mengintai di Balik Kurangnya Vitamin D

Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan kematian.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 16 Jun 2014, 15:01 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2014, 15:01 WIB
Kekurangan Vitamin D Berisiko Kematian Dini
Tapi benarkah, kekurangan vitamin D dapat berakibat pada kematian dini?

Liputan6.com, New York Vitamin D yang dengan mudah kita dapatkan dari sinar matahari dan berguna untuk kesehatan tulang memang vita untuk hidup kita. Bahkan, kekurangan vitamin D menyebabkan kematian dini.

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan American Journal of Public Health, para peneliti dari University of California-San Diego melakukan kajian atas 32 studi yang menganalisa kadar darah para peserta. Dalam studi ini, para peneliti menganalisa 566.583 orang peserta dari 14 negara, yang memiliki usia rata-rata 55 tahun.

Para peneliti menemukan, peserta yang memiliki tingkat lebih rendah dari 25 jenis hydroxyvitamin D, bentuk utama dari vitamin D yang ditemukan dalam darah manusia, dua kali lebih mungkin mengalami kematian dini, dibanding pasien yang memiliki tingkatan darah lebih tinggi dari 25 jenis hidroksivitamin.

Tidak hanya itu, para peneliti pun menemukan sekitar setengah dari peserta yang berisiko mengalami kematian dini memiliki tingkat darah vitamin D dari 30 ng / ml. Dan diperkirakan, dua pertiga dari penduduk Amerika Serikat memiliki tingkat vitamin D di bawah 30 ng / ml.

The National Institutes of Health merekomendasikan anak-anak dan orang dewasa berusia 1 sampai 70 tahun untuk terus mengonsumsi 600 IU vitamin D per hari. Para peneliti percaya, jumlah ini harus terus ditingkatkan.

"Penelitian ini akan memberikan masyarakat bahwa vitamin D aman bila digunakan dalam dosis yang tepat hingga 4.000 IU per hari," kata Profesor di UC San Diego School of Medicines Departemen of Medicine, Heather Hofflich seperti dikutip Fox News, Senin (16/6/2014).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya