22 Rumah Sakit Siap Operasikan Sistem Antiantrean Panjang

Dari 1.515 rumah sakit di Indonesia, baru 22 rumah sakit yang menyatakan siap mengoperasikan bridging system untuk mengatasi antrean panjang

oleh Fitri Syarifah diperbarui 03 Jul 2014, 15:54 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2014, 15:54 WIB
Ilustrasi BPJS
Ilustrasi BPJS (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Dari 1.515 rumah sakit di Indonesia, baru 22 rumah sakit yang menyatakan siap mengoperasikan bridging system untuk mengatasi antrean mengular.

Seperti disampaikan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Dadang Setiabudi bahwa berdasarkan data 27 Juni, baru 22 rumah sakit yang siap mengoperasikan bridging system. Sedangkan data lain menyebutkan 1.239 RS telah menginstal webservice lokal di server BPJS Kesehatan," katanya.

Dadang menyatakan, dari 22 Rumah Sakit tersebut, ada 163 loket yang digunakan untuk menggunakan sistem yang berguna untuk memotong antrean pasien. RS Cipto Mangunkusumo sendiri, katanya, telah mengurangi antrean di 23 loket.

"Sebanyak 72 rumah sakit di seluruh Indonesia sedang dalam proses pengembangan bridging system dan akan segera diimplementasikan dalam waktu singkat," ujarnya.

Sebelumnya, bridging system merupakan penggunaan aplikasi berbasis web service yang menghubungkan sistem BPJS dan Rumah Sakit jadi satu. Sehingga mengurangi penumpukan pasien.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya