Metode Ini Bisa Ramal Kematian Seseorang

Latihan sederhana yang disebut 'sitting rising test' dapat membantu dokter memprediksi kapan kematian akan menghampiri seorang pasien

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Des 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2014, 15:00 WIB
Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Latihan sederhana yang disebut 'sitting rising test (SRT)` dapat membantu dokter memprediksi kapan kematian akan menghampiri seorang pasien. Memang, manusia tidak pernah tahu kapan rezeki, jodoh, bahkan kematian datang menghampiri. Namun dengan latihan STR, dokter dapat mengetahui berapa lama seorang pasien mampu bertahan hidup.

Di negara barat, SRT digunakan oleh para tim medis untuk mengukur fleksibilitas dan kekuatan dari tubuh seorang pasien, dengan sistem penilaian dari 1 sampai 10. Bagi pasien yang melakukan STR kurang dari 10, maka lima kali lebih mungkin untuk meninggal dunia dalam waktu enam tahun, dibandingkan oleh mereka yang mampu mencetak poin 6 sampai 8.

Dari hasil penelitian yang melibatkan 2.002 orang tua berusia 51 sampai 80 tahun dan telah dipublikasikan ke dalam European Journal of Cardiology, mereka yang tidak mampu melakukan STR setidaknya lima kali, dua kali lebih mungkin untuk meninggal dunia dalam kurun waktu enam tahun ke depan.

Discover Magazine melaporkan, seorang dokter yang berasal dari Fiho University di Rio de Janeiro, Brasil, Claudio Gil Araujo telah lebih dahulu menggunakan SRT untuk menilai fleksibilitas seorang atlet, sebelum digunakan oleh dia untuk melihat seberapa aktif para pasien untuk menjaga kekuatan otot dan keseimbangan tubuh mereka.

Menurut Claudio, seiring bertambahnya usia kita, otot akan melemah dan tubuh kehilangan keseimbangan, yang membuat kita cenderung gampang drop. 

"Lagipula, siapa pun bisa melakukan SRT ini, karena tidak ada peralatan khusus. Namun, pasien dengan kondisi arhritis dikhawatirkan dapat mengalami cedera," kata dia.

Bila ingin mencoba latihan SRT di rumah, Anda dapat melakukan sejumlah gerakan di bawah ini, seperti melansir laman Daily Mail, Kamis (4/12/2014)

1. Kenakan pakaian senyaman mungkin dan jangan kenakan sepatu, serta pastikan memiliki banyak ruang gerak di sekitar Anda.
2. Duduk merendah ke posisi bersila tanpa bersandar pada apa pun.
3. Lalu, cobalah untuk berdiri lagi tanpa menggunakan tangan, lutut, atau lengan untuk mendorong tubuh Anda.
4. Ajak satu orang untuk menilai seberapa banyak gerakan itu dapat Anda lakukan, dan lakukan itu di depan cermin agar Anda dapat melihat apakah tubuh bergetar atau tidak.
5. Kurangi satu poin setiap kali Anda menggunakan tangan atau lutut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya