Liputan6.com, Jakarta Terapi bioresonansi atau terapi aliran listrik yang dilakukan oleh Liharno berguna juga untuk membantu mengatasi gangguan pendengaran. Seperti yang dirasakan anak teman dekat Liharno, Asep.
Menurut Liharno, Asep pernah cerita saat buah hatinya, Adit (2) berusia 1,5 tahun. Ia diberitahu dokter bahwa si anak sulit mendengar. Akibatnya, Adit harus menggunakan alat bantu pendengaran.
Baca Juga
"Saya coba saja dengan terapi bioresonansi ini. Semoga bisa mendengar dengan normal," kata Asep kepada Health-Liputan6.com di SCTV Tower Lantai 14, Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (20/1/2015)
Advertisement
Sama halnya ketika orang dewasa diterapi, Adit pun akan dialiri listrik ke tubuhnya yang diantar langsung oleh sang terapis, Liharno. "Tentunya dengan tegangan yang relatif rendah," kata Liharno.
Namun, yang difokuskan oleh Liharno adalah mengalirkan listrik ke bagian belakang kepala yang posisinya dekat dengan saraf pendengarannya.
"Sejauh ini baru empat kali, tapi progresnya cukup bagus. Perlahan-lahan dipanggil namanya, sudah mulai bisa merespons," kata Asep.