Liputan6.com, London - Mary Bates, remaja cantik asal Hertfordshire, Inggris tak menyangka tato henna yang ia coba saat liburan ke Turki membuat kulitnya melepuh.
Seperti pada umumnya orang-orang yang liburan jauh dari negeri asal, banyak hal baru yang ingin dicoba oleh Mary. Ia mencoba menato henna di kaki kiri bagian belakang saat liburan bersama teman-temannya di Turki.
Baca Juga
Sesudah ditato, ia merasa baik-baik saja. Namun seminggu sesudahnya ia merasa tato nonpermanen itu luntur dan bagian yang ditato mulai membengkak dan memerah.
Advertisement
Saat ia sudah kembali ke kampung halaman, ia langsung pergi ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Awalnya dokter mencoba mengobati luka-lukanya sebelum merujuk ke klinik khusus kulit terbakar.
"Saat itu kulit saya tampak menjijikan. Tampak seperti daging terbuka. Bahkan dokter yang merawat saya mengatakan ini adalah cedera akibat henna terburuk yang pernah ia lihat," tutur Mary kepada Daily Mail dikutip Jumat (20/8/2015).
Â
Setelah dirujuk ke klinik khusus dan melakukan tes laboratorium diketahui penyebabnya adalah bahan kimia bernama paraphenylenediamine (PPD), sebuah zat yang dijaga ketat penggunaannya di Eropa.
Pada kasus Mary, penggunaan hena berbahan tersebut meninggalkan kerusakan di kulit secara permanen.
Efek terpapar PPD bisa snagat panjang. Ia tak diperkenankan berlama-lama di bawah sinar matahari tanpa dilindungi selama dua tahun.
Sang ibu pun mengingatkan agen travel yang membawa putrinya ke Turki untuk mengingatkan turis tak menggunakan henna selama di sana.