Liputan6.com, Jakarta Rasanya hampir semua orang mengenal dan pernah makan kentang. Jenis umbi ini memang sangat populer di seluruh dunia. Dibuat kentang goreng, keripik, pure, sup, perkedel, sambal goreng, bahkan donat, tetap enak.
Anda mungkin tak pernah menghitung kandungan gizi dalam kentang. Selain serat, vitamin C, dan potasium, kentang juga kaya akan kandungan vitamin B6 (piridoksin). Semangkuk kentang panggang mengandung vitamin B6 sekitar 21 persen dari kebutuhan harian.
Lumayan, ‘kan? Memang jarang terjadi kasus kekurangan vitamin B6. Namun, jika kekurangan, orang bisa mengalami berbagai gejala, di antaranya gelisah, mudah tersinggung, sulit tidur, otot terasa lemah, bahkan bisa sampai tak mampu berjalan.
Advertisement
Situs webMD menyebutkan, vitamin B6 berperan dalam lebih dari 100 reaksi enzimatik, misalnya mensintesis protein dan asam amino. Vitamin ini juga memainkan sejumlah peran dalam sistem saraf kita, di mana sebagian besar melibatkan aktivitas sel-sel otak. Vitamin B6 diperlukan untuk membentuk amines, salah satu jenis neurotransmitter yang berperan dalam pengiriman pesan dari satu saraf ke saraf lain. Produksi serotonin juga mengandalkan vitamin ini.
Bila kita kekurangan serotonin bisa mudah terkena depresi. Juga penting bagi produksi melatonin (untuk tidur nyenyak), epinefrin, dan norepinefrin (hormon yang membantu merespon stres), dan GABA (untuk fungsi otak secara normal).
Vitamin B6 diperlukan untuk metilasi, suatu proses kimia di dalam tubuh, misalnya perubahan gen. Salah satu kerja metilasi dalam mencegah kanker, yakni dengan menekan atau melemahkan racun yang terdapat pada kelompok metil, kemudian mendorongnya keluar dari tubuh. Vitamin B6 ikut aktif dalam pemecahan glikogen yang akan disimpan dalam sel-sel otot dan lever, jadi merupakan kunci bagi ketahanan tubuh.
Agar gangguan saraf dan otot teratasi dengan baik, selain dari makanan, Anda juga bisa menambahkan dari produk yang mengandung vitamin neurotropik (B1, B6, B12) dan dikombinasi dengan analgesik seperti ibuprofen.