Pria Kejang Saat Main Sudoku

Sudoku merupakan salah satu permainan yang dapat melatih ketangkasan otak.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 22 Okt 2015, 12:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2015, 12:30 WIB
20151022-Ilustrasi Sudoku
Ilustrasi Sudoku (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sudoku merupakan salah satu permainan yang dapat melatih ketangkasan otak. Tapi bagi seorang pria Jerman, permainan teka-teki angka menantang ini memberi dampak kejang baginya dan membuat para peneliti di University of Munich heran.

Seperti yang tertulis di sebuah studi, dipublikasikan dalam JAMA Neurology, pria ini sedang dalam masa pemulihan dari tertimbun longsoran salju ketika bermain ski. Dan kejadian yang nyaris merenggut nyawanya itu membuatnya kehilangan oksigen selama 15 menit dan mengalami hipoksia.

Sebagai akibat dari hipoksia yang dialaminya, pria ini mengembangkan kelainan fisik berupa sentakan otot di mulut dan kaki. Meski demikian, kedua lengannya tampaknya tetap berfungsi dengan baik. Dia mengalami perubahan ketika mulai bermain sudoku untuk mengatasi kebosanan di pusat rehabilitasi. Ketika bermain, pria yang lebih dominan menggunakan tangan kanan ini mulai merasakan kejang di tangan kiri. Ketika dia berhenti main, kejangnya pun berhenti.

Dr Berend Feddersen, neurolog dan penulis pendamping studi, belum pernah melihat kasus semacam ini dan tampaknya pun belum ada literatur medis mengenai hal ini. Dalam studi kasus, peneliti menjelaskan alasan kejang selama bermain sudoku itu merupakan 'epilepsi refleks', kejang yang dipicu oleh rangsangan tertentu. Dalam kasus pria ini, menggunakan imajinasi 3 dimensi untuk menyelesaikan permainan teka-teki tersebut.

"Untuk menyelesaikan Sudoku, pasien menggunakan bagian otak yang bertanggungjawab untuk tugas spasial-visual. Namun bagian otak itu adalah bagian otak yang telah rusak akibat kecelakaan dan lalu mengakibatkan kejang ketika digunakan," tertang Feddersen.

Sekarang pasien ini telah berhenti bermain sudoku dan terbebas dari sejang selama lebih dari 5 tahun, dilansir dari laman Womansday, Kamis (22/10/2015).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya