Cuci Pisau Anda Sesering Mungkin

Apakah Anda menggunakan pisau atau parutan di dapur untuk memotong bermacam-macam bahan makanan secara bergantian tanpa mencucinya?

oleh Risa Kosasih diperbarui 16 Nov 2015, 12:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 12:30 WIB
20151116-Ilustrasi-Membersihkan-Pisau
Ilustrasi Membersihkan Pisau (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Apakah Anda menggunakan pisau atau parutan di dapur untuk memotong bermacam-macam bahan makanan secara bergantian tanpa mencucinya? Berarti Anda jadi pelaku utama persilangan bakteri di makanan.

Bakteri yang menempel di peralatan dapur bisa saja menyebar ke bahan makanan atau peralatan yang bersentuhan setelah dipakai bersamaan. Para peneliti mengetahui bahwa kebersihan yang buruk di rumah konsumen dapat menyebabkan penyakit dan kegiatan di dapur yang lebih cenderung menyebabkan kontaminasi malah belum diteliti secara luas.

Penulis utama Marilyn Erickson dari University of Georgia melakukan kontaminasi berbagai jenis buah dan sayuran di laboratorium, dengan menambahkan patogen tertentu yang sering ditemukan di makanan, seperti salmonella dan e-coli.

Menggunakan pisau, Erickson mencoba memotong tomat atau melon dan jenis-jenis produk rumahan lain untuk melihat bagaimana mudahnya bakteri bisa menyebar ketika pisau terus digunakan tanpa dibersihkan.

Dikutip dari India Times, pada Minggu (15/11/2015) lalu, Erickson dan rekan-rekannya tidak mencuci alat pemotong yang telah dikapai untuk barang-barang yang berbeda tersebut. Mereka juga memarut wortel, untuk melihat bagaimana mudahnya patogen menyebar ke dari parutan.

Studi ini juga menemukan bahwa buah dan sayuran tertentu dengan dearajat tertentu menyebarkan patogen ke pisau. "Untuk item seperti tomat, kami cenderung melihat kontaminasi lebih tinggi pada pisau daripada ketika kami memotong stroberi," kata Erickson.

Erickson menemukan bahwa menyikat item seperti melon, wortel dan seledri tidak menghilangkan kontaminasi pada item produk tetapi menyebabkan kontaminasi di sikat atau pengupas. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Food Microbiology.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya