Sperma Pria Gemuk Mempengaruhi Calon Bayi

Kegemukan pada tubuh pria menghasilkan volume sperma berkurang.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 10 Des 2015, 07:30 WIB
Diterbitkan 10 Des 2015, 07:30 WIB
20151102-Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki
Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Berat badan pada seorang pria mempengaruhi risiko obesitas pada calon anak. Hal ini merupakan hasil dari salah satu penelitian di Denmark.

Sel-sel sperma dari pria yang memiliki tubuh ramping atau ideal dan pria yang bertubuh gemuk, memiliki tanda epigenetik berbeda yang dapat mempengaruhi perilaku gen pada si calon anak.

Dr. Romain Barres penulis studi tersebut mengatakan, "Saat seorang wanita hamil dia harus mengurus dirinya sendiri. Namun pada penelitian kami, peran pria juga berarti dalam mengarahkan segala hal terkait kehamilan anak dari satu pasangan," ujarnya kepada BBC, dikutip Kamis (10/12/2015).

Bagian dari penelitian yang dilakukan oleh University of Copenhagen yang diterbirkan dalam jurnal Cell Metabolism - menguji sperma dari enam pria obesitas yang menjalani operasi penurunan berat badan.

Kesimpulan dari penelitian ilmiah ini, perubahan sel sperma setelah operasi penurunan berat badan terkait dengan gen yang bertanggung jawab untuk mengontrol nafsu makan dan perkembangan otak sang calon anak.

"Penelitian ini hanya dilakukan kepada sebagian orang, dari epigenetik pria ramping dan obesitas adalah suatu penelitian menarik yang layak untuk dijadikan penelitian lebih rinci", ujarnya.

"Sampai kita mengetahui lebih banyak lagi, calon orangtua harus mempunyai tujuan untuk menjaga tubuhnya sesehat mungkin, apalagi pada saat pembuahan agar memberi pengaruh kesehatan yang baik pada calon anak mereka," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya