Liputan6.com, Jakarta Sophie Cook menjadi salah satu transgender paling beruntung. Setelah mengubah jenis kelamin dan identitas diri dari pria menjadi wanita, transgender bernama asli Steve ini masih dipekerjakan sebagai fotografer untuk AFC Bournemouth. Ia menjadi transgender pertama dari kalangan masyarakat biasa yang mendapat pekerjaan seperti ini.
Butuh waktu untuk Steve mengubah identitasnya menjadi Sophie Cook. Ayah dua anak ini cukup lama menjadi fotografer andalan di klub tersebut. Ia juga tak ingin para fans justu pergi meninggalkan AFC Bournemouth karena ulahnya. Namun, semua itu ditepis saat para pemain, pelatih, dan fans setia memberi tepuk tangan yang meriah saat Sophie menceritakan semuanya.
Baca Juga
Advertisement
"Hidup dengan beban seperti ini hanya akan membunuh saya. Suwah waktunya untuk jujur pada diri sendiri. Saya tidak ingin hidup dihantui bayang-banyang. Saya harus memberitahu orang-orang terdekat," kata dia dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (5/1/2016).
Kaki Sophie berat saat harus melangkah ke sebuah ruang di mana seluruh pemain, pelatih, dan fans sedang berkumpul. Begitu juga setelah restu itu didapat dan Sophie kemudian menjalani operasi pergantian kelamin menjadi wanita seutuhnya. Dia takut orang-orang di luar dari tim tersebut tidak dapat menerima kehadirannya. Lagi-lagi ketakutan itu tak terjadi. Berkat bantuan assisten manajer AFC Bournemouth, Steve yang akhirnya menjadi Sophie dapat diterima dengan baik oleh semua pihak.
Baca Juga
"Anda mungkin akan melihat fotografer kami telah berubah dari musim lalu. Dia kehilangan sedikit berat badannya, rambutnya tumbuh panjang, dan saya ingin Anda menyambut Sophie," kata Sophie atau Steve meniru ucapan asisten AFC Bournemouth tersebut.
Keinginan mengubah kelaminnya menjadi wanita cantik sudah terbersit sejak lama. Saat remaja, dia sudah mencoba mengenakan celana ketat. Dia mulai nyaman mengenakan pakaian perempuan. Hanya saja dia tidak tahu harus berbuat apa. Yang ada muncul rasa benci terhadap dirinya sendiri.
"Di situlah saya mulai berpikir untuk mengakhiri siksaan mental seperti ini," kata dia kemudian.
Setelah mengubah semuanya, Sophie dihadapkan dengan reaksi anak-anaknya. Pertama kali bertemu dengannya, anak-anak hanya mengatakan bahwa Sophie terlihat aneh. "Mereka juga bingung sekaligus berat memberitahu para tetangga bahwa ayahnya sekarang adalah seorang wanita," kata dia.
Sebagai seorang ayah, Sophie atau Steve sadar bahwa kondisi itu berat untuk dilalui anak-anaknya. Ia hanya bisa menulis sebuah puisi lalu diunggah ke Facebook. Siapa sangka kalau caranya itu meluluhkan hati anak-anaknya, dan membuat mereka sadar telah memiliki seorang ayah yang kuat.
"Kau adalah pahlawan saya. Steve memang besar, tetapi Sophie lebih baik," canda anak-anaknya.
Kini anak-anak mulai terbiasa dengan kehadiran Sophie. Setiap akhir minggu mereka berencana menghabiskan waktu berbelanja ke pasar.*