Liputan6.com, Jakarta Isu dugaan virus zika menyebabkan mikrosefali semakin kuat. Meski begitu Badan kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut.
Di sisi lain, peneliti belum lama ini justru menduga penyebab mikrosefali bukanlah virus Zika melainkan pestisida yang disebut Pyriproxyfen. Seperti diberitakan Foxnews, Kamis (18/2/2016), jenis pestisida ini kemungkinan masuk melalui kontaminasi air minum.
Kasus mikrosefali atau cacat lahir yang menyebabkan kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal ini kian meningkat jumlahnya di Brasil. Laporan terbaru mengungkap ada sekitar 4.443 bayi yang mengalami mikrosefali dan diduga akibat virus Zika.
Advertisement
Baca Juga
Ahli kesehatan Amerika dan Brasil telah menanggapi laporan ini. Mereka menegaskan, keberadaan Zika berkaitan dengan cairan ketuban namun sekali lagi fakta ini dibantah peneliti lain.
"Tim peneliti dari The University Network of Environment and Health group tersebut tidak melakukan tes laboratorium atau studi epidemiologi sehingga tidak memiliki dasar ilmiah teori kalau Pyriproxyfen menyebabkan mikrosefali," ujar peneliti, seperti dimuat Washington Post.
Sebelumnya pada 10 Februari lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menegaskan telah mengidentifikasi virus Zika pada sampel jaringan dua bayi yang meninggal karena mikrosefali. "Ini adalah bukti kuat, Zika adalah penyebab mikrosefali," kata Direktur CDC Dr. Tom Frieden.