5 Penyebab Terbesar Kematian dan Kecacatan di Indonesia

Penyebab meningkatnya penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat mulai bergeser.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Agu 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 14:00 WIB
6 Makanan Ringan yang Ternyata Ramah Bagi Penderita Diabetes
--

Liputan6.com, Jakarta Penyebab meningkatnya penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat mulai bergeser. Data Kemenkes Republik Indonesia membuktikan, 26,1 persen penduduk minim aktivitas fisik dan lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV, main gim dan terlalu lama duduk di depan komputer. Ini menyebabkan meningkatnya kegemukan.

Sejak 2010, Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan di Indonesia.

“Kita sudah mulai terbebani dengan penyakit yang dulu adalah penyakit menular sekarang menjadi penyakit tidak menular. Angka klaim BPJS untuk penyakit cardiovascular dan stroke itu menghabiskan 6,9 triliun pembiayaan”, ujar Menkes RI, Nila Farid Moeloek saat mengikuti rapat koordinasi dipimpin Menko PMK Puan Maharani tentang Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di kantor Kementerian PMK, Jakarta Pusat (12/8).

PTM bahkan bukan hanya terjadi pada orang kaya dan tinggal di kota namun juga terjadi pada golongan miskin dan tinggal di kota. Beban yang ditimbulkan bila terjadinya kesakitan, biaya berobat untuk pasien dan keluarga akan sangat besar hingga menyebabkan kemiskinan.

“Jika yang sakit adalah sumber pencari nafkah keluarga akan mengakibatkan hilangnya sumber penghasilan keluarga. Kemiskinan dapat menyebabkan anak putus sekolah,”ujar Menkes.

Gerakan masyarakat sehat
Germas adalah suatu tindakan terencana yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Germas dilakukan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif masyarakat. Tujuannya, antara lain, memperbaiki kualitas hidup masyarakat, meningkatkan produktivitas penduduk, menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.

Rakor ini membahas konsep aksi germas agar lebih masif dan luas. Menko PMK, Puan Maharani mengharapkan agar germas dapat dijalankan untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat di semua lingkungan masyarakat seperti sekolah, rumah tangga, dan tempat kerja. Ini agar sesuai dengan Nawacita program pemerintah melalui revolusi mental.

“Saya minta dalam Germas ini juga dimasukan gerakan Revolusi Mental sehingga kita bisa melakukan segala sesuatunya secara bersinergi, karena kalau Germas berhasil berarti Revolusi Mental juga berhasil”, ujar Puan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya