Liputan6.com, Jakarta - Selama puluhan tahun, dunia kesehatan mengenal diabetes hanya dalam dua tipe besar. Namun, di balik data dan diagnosa yang selama ini kita tahu, ada satu jenis penyakit mematikan yang perlahan menggerogoti generasi muda di negara-negara berkembang: diabetes tipe 5.
Diabetes tipe 5 kini resmi mendapatkan perhatian global setelah Federasi Diabetes Internasional (IDF) mengumumkan langkah besar dalam Kongres Dunia Diabetes 2025 di Bangkok, Thailand.
Advertisement
Baca Juga
Jenis penyakit diabetes ini terkait erat dengan kekurangan gizi kronis, dan diperkirakan telah memengaruhi sekitar 20 hingga 25 juta orang di seluruh dunia, terutama di wilayah Asia dan Afrika, seperti dikutip dari idf.org pada Minggu, 27 April 2025.
Advertisement
Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Diabetes dan Cara Penanganannya
Apa Itu Diabetes Tipe 5? Berbeda dari diabetes tipe 1 dan tipe 2, diabetes tipe 5 adalah bentuk penyakit diabetes yang dipicu oleh kekurangan nutrisi jangka panjang, terutama selama masa kanak-kanak dan remaja.
Kondisi ini menyebabkan gangguan perkembangan pankreas sehingga produksi insulin menjadi sangat rendah. Diabetes tipe 5 termasuk dalam kategori Severe Insulin-Deficient Diabetes (SIDD), ditandai dengan kekurangan insulin berat namun tanpa resistensi insulin, yang merupakan ciri khas diabetes tipe 2.
Baca juga: Dampak Kekurangan Gizi Kronis pada Anak-Anak
Karena itulah, banyak penderita diabetes tipe 5 dapat mengelola kondisi mereka menggunakan obat oral tanpa harus bergantung pada suntikan insulin.
Langkah Global IDF untuk Mengatasi Diabetes Tipe 5
Dalam Kongres Dunia Diabetes IDF, Presiden IDF, Profesor Peter Schwarz, mengumumkan pembentukan Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5. Kelompok ini bertujuan untuk:
- Menyusun kriteria diagnosis resmi untuk diabetes tipe 5.
- Mengembangkan pedoman terapi yang sesuai.
- Membentuk registri penelitian global.
- Mempersiapkan modul edukasi untuk melatih tenaga kesehatan di seluruh dunia.
Kelompok ini dipimpin oleh Dr Meredith Hawkins dari Albert Einstein College of Medicine, New York, dan Dr Nihal Thomas dari Christian Medical College (CMC), Vellore, India.
Profesor Schwarz menegaskan bahwa pengakuan terhadap penyakit diabetes ini merupakan langkah besar dalam meningkatkan kesetaraan perawatan kesehatan, terutama bagi negara berpenghasilan rendah dan menengah yang selama ini menghadapi keterbatasan sumber daya.
Advertisement
Kenapa Diabetes Tipe 5 Selama Ini Terabaikan?
Meskipun sudah diamati lebih dari 70 tahun lalu, diabetes tipe 5 sering kali salah diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 1 atau tipe 2.
Sebelumnya, banyak teori menyebutkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh resistensi insulin.
Namun, penelitian terbaru yang dipimpin Dr Hawkins mengungkapkan bahwa diabetes tipe 5 memiliki profil metabolik unik: kekurangan insulin tanpa adanya resistensi insulin. Kurangnya pengakuan resmi menyebabkan banyak penderita tidak mendapatkan perawatan yang sesuai.
Kini, dengan pengakuan global, diharapkan diagnosis dan pengobatan penyakit diabetes tipe ini menjadi lebih tepat sasaran.
Pentingnya Deteksi dan Penanganan Dini
Karena diabetes tipe 5 banyak terjadi di komunitas berpenghasilan rendah, solusi yang hemat biaya seperti penggunaan obat oral sangat penting.
Pendekatan ini dapat membantu mengurangi beban ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien. Deteksi dini dan pemberian edukasi gizi sejak dini menjadi kunci untuk mencegah peningkatan kasus penyakit diabetes tipe ini di masa depan.
Advertisement
