Jalani Program Detoks, Nyawa Wanita Ini Malah Terancam

Wanita 47 tahun ini mengalami kejang-kejang setelah mengonsumsi aneka obat dari pengobatan alternatif dan minum air terlalu banyak.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 05 Jan 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2017, 16:30 WIB
Tak Ada Jamu Apapun yang Bisa Detoks Tubuh
Kadang beberapa orang percaya, untuk menghilangkan racun tubuh dilakukankan detoks tubuh.

Liputan6.com, London- Di awal tahun, banyak orang yang semangat jalani hidup sehat. Salah satunya adalah menjalani program detoksifikasi. Saat menjalani detoksifikasi, sebaiknya sesuai rekomendasi ahli. Jangan sampai seperti kejadian yang menimpa wanita usia 47 tahun asal Inggris yang nyawanya terancam gara-gara program detoks berlebihan.

Berdasarkan laporan British Medical Journal, wanita ini mengalami sakit parah bahkan hampir membuat nyawanya melayang. Ini terjadi setelah ia menjalani program detoks untuk membersihkan sisa makanan di tahun baru. Sayangnya program detoks dijalankan tanpa dukungan ilmu medis.

Kondisi kritis terjadi gara-gara dia mengonsumsi pil herbal serta cairan lebih dari yang disarankan. Dalam program detoksnya, wanita ini mengonsumsi banyak bahan herbal dan pengobatan alternatif seperti milk thistle, molkosan, I-theanine, glutamine, komponen vitamin B compound, vervain, akar valerian.

Beberapa hari sebelum dibawa ke rumah sakit dia mengonsumsi bahan-bahan tersebut disertai minum banyak air, teh hijau, dan teh sage. Dia dibawa ke rumah sakit setelah mengalami kebingungan dan gigi gemertak selama satu jam. Lalu ia lemas dan kejang-kejang. Keluarga pun langsung membawanya ke rumah sakit Milton Keynes seperti mengutip The Journal, Kamis (4/1/2017).

Saat di instalasi gawat darurat, hasil tes menunjukkan kadar garam di tubuh wanita ini amat rendah. Untungnya wanita ini bisa kembali pulih. Namun para pakar mendesak untuk mempertimbangkan efek samping dari pengobatan alternatif.

"Sebenarnya diet yang masuk akal dan aktivitas fisik yang teratur merupakan cara tepat dalam menjaga kesehatan serta memaksimalkan kesehatan," kata British Dietetic Association seperti mengutip laman Redbook.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya