Senyawa Bawang Merah Ampuh Tekan Perkembangan Sel Kanker Ovarium

Kandungan senyawa ONA pada bawang merah dapat menghambat perkembangan sel kanker ovarium.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Jan 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2017, 16:30 WIB
Bawang Merah
Senyawa pada bawang merah menekan berkembangnya sel kanker ovarium.

Liputan6.com, Jakarta Bawang merah mengandung kalori yang rendah dan tinggi vitamin, mineral, dan antioksidan. Bawang merah juga bermanfaat bagi kesehatan, termasuk menurunkan risiko kanker tertentu dan membantu mengobati depresi. Sebuah studi baru menemukan, senyawa yang ditemukan dalam bawang merah memiliki efek anti-kanker ovarium.

Penelitian yang berasal dari Kumamoto University, Jepang diterbitkan dalam Scientific Reports. Menurut tim peneliti, ulasan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2014 mengungkapkan, epitel kanker ovarium (EOC) adalah jenis yang paling umum dari tipe kanker ovarium.

Tingkat ketahanan hidup sel tersebut bertahan sampai 5 tahun sekitar 40 persen. Namun, pasien membutuhkan pengobatan yang efektif segera.

Meskipun kasus baru EOC berada di peringkat 10 di antara penyakit berbahaya yang menyerang kaum hawa, tim peneliti mengatakan, jumlah kematian akibat kanker ovarium menduduki peringkat kelima di Amerika Serikat.

Sekitar 80 persen pasien dengan EOC memiliki riwayat kambuh setelah melakukan pengobatan kemoterapi. Untuk itu, para peneliti meneliti efek senyawa alami yang terkandung dalam bawang merah, yang disebut onionin A atau ONA.

Setelah melakukan uji klinis menggunakan ONA ternyata pertumbuhan EOC melambat. Tim juga menemukan, ONA menghambat tumbuhnya pro-tumor myeloid yang diturunkan melalui sel penekan (MDSC).

Selain itu, mereka menemukan ONA yang terkena efek obat anti-kanker dapat meningkatkan kemampuan anti-proliferasi kanker sehingga pertumbuhan kanker melambat.

Efek anti-kanker

Efek anti-kanker

Dalam penelitian lebih lanjut, model tikus untuk kanker ovarium, para peneliti menggunakan dosis oral ONA. Hasil penelitian menunjukkan, tikus ternyata mampu hidup lebih lama dan perkembangan tumor kanker ovarium berkurang.

"Kami menemukan, ONA mengurangi tingkat proliferasi sel kanker ovarium yang disebabkan oleh co-culture (sel yang terdiri atas dua jenis) dengan makrofag (jaringan pada sel darah putih) manusia. Dengan demikian, ONA dianggap bermanfaat untuk pengobatan pasien dengan kanker ovarium, " tulis peneliti, sesuai  yang dikutip pada laman Medical News Today, Senin (9/1/2017).

Peneliti tidak mengamati efek samping pada hewan. Mereka mengatakan, pengujian masih berlanjut. ONA dalam bentuk suplemen oral bisa membantu pasien kanker ovarium.

Penelitian sebelumnya, kandungan bawang merah yang bersumber dari antioksidan vitamin C mampu memerangi pembentukan radikal bebas, yang diketahui menyebabkan kanker.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya