Harga Cabai Rawit Sentuh Rp 100.000 per Kg Hari Ini 28 Maret 2025

PIHPS juga mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp43.750 per kg; cabai merah keriting Rp65.000 per kg; dan cabai rawit hijau Rp52.500 per kg pada Jumat, 28 Maret 2025.

oleh Agustina Melani Diperbarui 28 Mar 2025, 13:40 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 13:40 WIB
Harga Cabai Rawit Sentuh Rp 100.000 per Kg Hari Ini 28 Maret 2025
Harga cabai rawit merah sentuh Rp 100.000 per kilogram (kg) dan telur ayam ras di harga Rp 28.000 per kilogram pada Jumat, (28/3/2025). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga cabai rawit merah sentuh Rp 100.000 per kilogram (kg) dan telur ayam ras di harga Rp 28.000 per kilogram pada Jumat, (28/3/2025). Demikian harga komoditas itu berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia.

Selain itu, berdasarkan data dari PIHPS, Jumat pukul 10.00 WIB, harga bawang merah di harga Rp 45.000 per kg, bawang putih di harga Rp 41.750 per kg, demikian mengutip Antara.

Kemudian beras kualitas bawah I di harga Rp10.900 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.750 per kg; beras kualitas medium I Rp15.650 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp12.950 per kg. Selanjutnya, beras kualitas super I di harga Rp15.500 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.000 per kg.

Lalu, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp43.750 per kg; cabai merah keriting Rp65.000 per kg; dan cabai rawit hijau Rp52.500 per kg.

Harga daging ayam ras sentuh Rp40.000 per kg, daging sapi kualitas I Rp148.750 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp147.500 per kg. Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp18.650 per kg; gula pasir lokal Rp17.750 per kg.

Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.750 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp19.900 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.500 per liter.

 

Promosi 1

Krisis Garam Industri, Bagaimana Dampaknya bagi Sektor Pangan?

Melihat Proses Pengolahan Garam Tradisional Sistem Rebus di Aceh
Seorang petani menunjukkan garam yang sedang diproses dengan cara tradisional di sebuah tambak di Lamnga, pinggiran Banda Aceh, Aceh, Selasa (7/3/2023). Kebutuhan garam industri jauh lebih besar daripada kebutuhan konsumsi rumah tangga. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)... Selengkapnya

Sebelumnya, beberapa perusahaan industri aneka pangan telah melaporkan melalui Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) terjadinya krisis kelangkaan garam industri.

Permasalahan yang berlarut-larut ini dapat mengancam kapasitas produksi perusahaan, dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman menyampaikan bahwa situasi ini sangat memprihatinkan bagi industri aneka pangan. “Kami ingin mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencegah terhentinya produksi karena kekurangan bahan baku garam industri," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Selasa (25/3/2025).

Saat ini, Adhi mencatat stok garam industri aneka pangan yang tersedia hanya cukup untuk kebutuhan produksi hingga Maret 2025.

"Pihak pemasok menginformasikan kepada anggota kami bahwa mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan garam karena adanya kendala dalam pengadaan garam industri," ungkap dia.

Bahan Baku Utama

Bagi industri aneka pangan, garam industri merupakan bahan baku utama untuk memproduksi berbagai produk pangan olahan seperti seasoning, tepung bumbu, mi instan, snack, dan berbagai produk pangan olahan lainnya. Situasi ini dapat mengganggu operasional perusahaan, terutama di bulan Ramadhan menjelang perayaan Idul Fitri.

“Selama ini industri aneka pangan telah berkontribusi besar dalam PDB Nasional serta dalam menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 1,9 juta tenaga kerja (data BPS 2023). Ketidakpastian ketersediaan bahan baku ini sangat mengkhawatirkan bagi keberlangsungan industri kami”, tambah Adhi.

Pada situasi ini, GAPMMI mendesak Pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan ini sehingga penghentian produksi dan gangguan pasokan ke pasar dapat dihindari. Jika tidak, penghentian produksi dan gangguan pasokan ke pasar dapat terjadi, yang akan merugikan banyak pihak, mulai dari produsen hingga konsumen akhir.

 

Impor Garam Dibatasi

Melihat Proses Pengolahan Garam Tradisional Sistem Rebus di Aceh
Seorang petani berjalan di samping bak garam yang sedang diproses dengan cara tradisional di sebuah tambak di Lamnga, pinggiran Banda Aceh, Aceh, Selasa (7/3/2023). Kebutuhan garam industri di Aceh saat ini dipasok dari agen di Provinsi Sumatera Utara dan Pulau Jawa. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)... Selengkapnya

Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan), Zulkifli Hasan resmi menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan untuk mengimpor 100 ribu ton daging sapi dan 100 ribu ton daging kerbau guna menjaga ketersediaan stok di dalam negeri.

Selain itu, Zulkifli juga berencana mengimplementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 126 Tahun 2022 yang mengatur larangan impor garam untuk kebutuhan industri makanan dan minuman setelah 2024.

Zulkifli meminta Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, untuk segera menindaklanjuti kebijakan ini, mengingat masa berlaku impor garam untuk sektor tersebut telah berakhir sesuai ketentuan dalam Perpres.

Zulkifli menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian dan lembaga terkait guna memastikan ketersediaan pangan tetap stabil dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat luas.

Pemerintah juga akan terus memperhatikan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan agar kebijakan pangan tidak berdampak negatif pada mereka.

Kemenko Pangan akan terus memantau pergerakan harga dan pasokan pangan strategis guna memastikan kebijakan yang diterapkan memberikan manfaat optimal bagi seluruh lapisan masyarakat.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya