Liputan6.com, Jakarta Nyaris seluruh siaran radio mati atau tidak mengudara kira-kira selama 20 menit pada Senin, 11 Desember 2017. Begitu radio kembali menyala, tiba-tiba terdengar ucapan dari Presiden Jokowi atau Joko Widodo yang membuat para pendengar terkejut.
"Emang enak enggak ada radio? Saya Joko Widodo, pendengar radio," kata Jokowi.
Baca Juga
Matinya siaran radio di Jakarta pagi ini cukup berhasil membuat para pendengar setia panik. Kepanikan ini merupakan secuil bukti bahwa di zaman yang sudah maju seperti sekarang, radio tetap punya pasar dan penikmat tersendiri.
Advertisement
Di Twitter, di sepanjang matinya siaran radio, muncul tanda pagar #radioguemati yang rata-rata berisi kepanikan. Tak sedikit pula orang yang memuji kampanye radio gue mati ini.
Â
Ide #radioguemati ini keren banget. Mungkin sama dg perkataan, kadang kita suka lupa memberi apresiasi kepada mereka yang selalu ada di sekitar kita, begitu mereka tidak ada, baru berasa pentingnya mereka. Untung sekarang #RadioGueGakMati
— Bey Machmudin (@beymachmudin) December 11, 2017
Â
Kampanye Radio Gue Mati
Steny Agustaf, penyiar radio Delta FM, mengungkapkan kampanye #radioguemati ini merupakan gerakan awareness buat orang kembali mendengarkan radio. Gerakan ini diinisasi PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) Jakarta dan seluruh radio di bawah jaringannya.
"(Tujuannya) agar orang-orang balik lagi dengerin radio," tulis Steny Agustaf lewat akun Twitter @St_agustaf menjawab pertanyaan dari Liputan6.com pada Senin, 11 Desember 2017.
Bagaimana dengan kamu, panik saat radio mati?
Advertisement