Saat Dingin, Kenapa Tubuh Terasa Ngilu?

Cuaca dingin yang ekstrem bisa melakukan hal-hal ini ke tubuh.

oleh Melly Febrida diperbarui 31 Des 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2017, 09:00 WIB
Kenali Penyebab Alergi Dingin (Pop Paul Catalin / Shutterstock)
Kenali Penyebab Alergi Dingin (Pop Paul Catalin / Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Cuaca dingin membuat sejumlah negara berada pada suhu di bawah titik beku. Anda yang sedang libur di negara yang super dingin, persiapkan pakaian yang melindungi jika ingin malam Tahun Baruan di luar. Cuaca dingin yang ekstrem bisa melakukan hal-hal ini ke tubuh.

Pendaki Selandia Baru Mark Inglis, seorang yang diamputasi ganda, menunjukkan tangannya yang sangat beku saat tiba di bandara Christchurch, setelah kembali dari Kathmandu, 25 Mei 2006 di Christchurch, Selandia Baru.

Menurut University of Maryland Medical Center, kulit dan ekstremitas yang tak tertutup, seperti tangan, kaki, hidung, pipi dan telinga, paling rentan terhadap radang dingin. Anda mungkin mengalami radang dingin jika merasa sakit atau tertusuk-tusuk yang berlanjut sampai mati rasa.

Kulit Anda akan mulai tampak pucat dan keras dengan tampilan lilin. Gejala lainnya meliputi: sensasi terbakar dan pembengkakan yang bisa berlangsung selama berminggu-minggu, lecet dan kerak seperti keropeng hitam yang berkembang berminggu-minggu setelah terpapar dengan demam yang ekstrem. Begitu kulit Anda kembali hangat, kulit Anda akan tampak memerah dari darah yang kembali ke daerah beku.

Dalam keadaan dingin yang ekstrem, tubuh Anda mendorong lebih banyak darah ke dalam inti untuk menjaga agar jantung dan paru-paru Anda tetap hangat untuk mencegah hipotermia, yaitu saat suhu tubuh Anda menurun, bukan hanya kulit Anda. Tapi kurangnya sirkulasi dan darah di ekstremitas Anda adalah penyebab pembekuan. Ada kemungkinan kristal es terbentuk di sekitar dan di dalam sel seperti dilansir Newsweek.

 

 

Simak video berikut ini:

 

Kenapa demikian?

[Bintang] Gracia Indri
Bersama sang ibunda, Gracia menikmati suasana musim dingin minus dua derajat di pegunungan Fujiyama. Tempat wisata lainnya punnampaknya juga dikunjungi mereka saat itu. (Instagram/graciaz14)

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan hipotermia terjadi begitu suhu tubuh Anda turun di bawah 96 derajat Fahrenheit. Ini jauh lebih parah dan bisa mematikan.

Dingin yang ekstrem bisa membuat tubuh Anda kehilangan panas lebih cepat daripada yang bisa menghasilkan panas, Hal itu bisa terjadi bahkan pada suhu yang lebih hangat di atas 40 derajat Fahrenheit, terutama jika Anda basah akibat keringat, hujan, atau berada di air dingin.

Saat hipotermia terjadi, tanda yang paling jelas adalah suhu tubuh. Pada orang dewasa, gejala lainnya menggigil, kelelahan, kebingungan, meraba-raba tangan, kehilangan ingatan dan ucapan yang tidak jelas.

Jika ini terjadi, CDC merekomendasikan untuk segera mendapat perawatan medis, dan jika itu tidak memungkinkan, pindah ke tempat yang lebih hangat, lepaskan pakaian basah dan hangatkan bagian tengah tubuh terlebih dahulu.

Seiring Tahun Baru tiba akhir pekan ini, apabila Anda hendak keluar saat cuaca yang sangat dingin, cobalah menggunakan pakaian berlapis. Tutupi kulit yang terbuka untuk mengurangi kemungkinan radang dingin atau hipotermia dan mencari tempat berlindung dari angin sebanyak mungkin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya