Diet Keto, Semula Ditujukan untuk Pasien Epilepsi

Diet keto kini banyak dilakukan orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Awalnya, diet ini ditujukan untuk pasien epilepsi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Jan 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2018, 09:00 WIB
Epilepsi Bukan Penyakit Menular, Jangan Salah Persepsi
Foto Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Diet ketogenik yang disingkat diet keto kini banyak dilakukan orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Dulu, diet ini ditujukan untuk pasien epilepsi.

Mengutip laman ABC News, Senin (8/1/2018) diet ketogenik dikembangkan pada 1920-an. Diet ini mulai dijalankan pada orang dengan epilepsi.

Setelah menjalani diet keto, mereka mengalami penurunan kejang. Paling tidak setengah dari anak-anak yang menjalankan diet keto mengalami penurunan kejang. Lalu, ada satu dari tujuh anak yang berhenti mengalami kejang sepenuhnya.

Secara umum, diet keto bisa membantu sebagian besar jenis epilepsi. Namun, bekerja sangat baik pada kondisi sindrom Lennox-Gastaut, sindrom Doose dan lainnya seperti mengutip Web MD.

 

 

Saksikan juga video menarik ini:

Bukan rekomendasi utama

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Diet ketogenik tidak mudah dijalankan. Dokter biasanya akan meminta pasien melakukannya ketika anak sudah mencoba dua atau tiga pengobatan tapi tidak berhasil.

Ketika diet keto berhasil membuat kejang pada pasien epilepsi berkurang, biasanya dosis pengobatan akan dikurangi atau bahkan diehentikan.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti bagaimana efek diet keto pada anak epilepsi. Banyak pakar meyakini ada hubungannya dengan ketosis. Ini adalah kondisi ketika tubuh kekurangan karbohidrat lalu membakar lemak agar tubuh bisa berenergi.

"Namun kini banyak pakar tidak yakin apakah ketosis ada kaitannya. Ini mungkin terkait dengan efek lain yang belum dipahami pakar," tulis Web MD di laman resminya.

Bila orangtua dengan anak epilepsi akan melakukan diet ketogenik harus berada di bawah pengawasan pakar. Baik itu dokter anak dan ahli nutrisi.

"Dokter akan melakukan pengawasan ketika anak memulai diet ini, untuk memastikan bahwa akan baik-baik saja," tulis WebMD.

Setelah menjalankan diet keto, orangtua dan anak pun harus rutin melakukan pemeriksaan. Sekitar satu sampai tiga bulan pertama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya