Tinggi Peminat, Cek Risiko Persalinan Caesar bagi Ibu dan Bayi

Tren persalinan caesar tetap banyak diminati para ibu, tapi ada risiko yang harus diperhatikan bagi ibu dan bayi yang dilahirkannya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Jan 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2018, 13:00 WIB
Caesar
Ada risiko persalinan caesar bagi ibu dan anak. (iStockphoto)

Liputan6.com, Inggris Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Medicine mengulas literatur tentang persalinan caesar. Sarah Stock dari Pusat Kesehatan Reproduksi MRC di Universitas Edinburgh di Inggris melakukan peninjauan ulang soal dampak persalinan caesar, yang juga dikenal sebagai C-section.

Dampak caesar yang diteliti tidak hanya berpengaruh pada ibu saja, melainkan pada anak. Hal ini penting karena semakin banyak wanita yang memilih untuk melakukan persalinan caesar daripada vagina.

Hampir 25 persen persalinan di Eropa dan 41 persen persalinan di Amerika Utara melalui caesar, dilansir dari Medical News Today, Minggu (28/1/2018). Jumlah peserta yang masuk dalam studi mencapai 30 juta.

Hasil temuan, ibu yang melahirkan caesar mengalami risiko disfungsi panggul. Anak yang dilahirkan memiliki risiko asma. Jika ibu hamil kembali dalam waktu dekat setelah operasi caesar, maka berisiko tinggi terjadi kematian perinatal (kematian pada janin).

"Kami menemukan, persalinan caesar dikaitkan inkontinensia urine (ketidakmampuan seseorang dalam mengontrol kandung kemih) dan organ panggul menurun pada ibu. Juga ada kemungkinan peningkatan asma dan obesitas pada anak," jelas Sarah.

Ibu berisiko inkontinensia urine sebanyak 44 persen dan 71 persen berisiko organ panggul menurun.

Risiko persalinan caesar lainnya, plasenta previa (plasenta menempel pada bagian bawah rahim ibu sehingga menutupi sebagian atau keseluruhan jalan lahir) dan ruptur uterus (robekan dinding rahim).

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Risiko asma pada anak

Caesar
Anak yang dilahirkan secara caesar juga berisiko asma.

Ibu yang melahirkan caesar, 17 persen lebih mungkin mengalami keguguran bila mereka memutuskan untuk hamil setelah operasi caesar.

Yang lebih mengejutkan, 27 persen lebih mungkin mengalami kelahiran mati. Dalam penelitian, risiko kematian janin tidak terlalu berdampak signifikan.

Namun, yang juga diperhatikan, risiko plasenta previa bisa 74 persen lebih tinggi bagi ibu yang melahirkan caesar.

Anak-anak yang dilahirkan melalui operasi caesar, 21 persen lebih mungkin berisiko terkena asma dan 59 persen lebih cenderung mengalami obesitas pada usia 5 tahun.

Para ahli menyarankan, jika ibu tidak harus dan tidak perlu melahirkan melalui metode caesar, akan lebih baik untuk mempertimbangkan melahirkan secara normal melalui vagina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya