Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Masukkan Kabel USB ke Dalam Penis, Remaja Tiongkok Dioperasi

Iseng memasukkan kabel USB ke dalam penisnya membuat remaja asal Tiongkok ini harus berhadapan dengan operasi.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Jul 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2018, 22:00 WIB
20160525-Ilustrasi Alat Kelamin Pria-iStockphoto
Kabel USB tersangkut dalam penis remaja ini (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja laki-laki dilaporkan menjalani operasi untuk menarik kabel USB yang dimasukkan ke penis. Diketahui, kabel tersebut dimasukkan lewat uretra.

Menurut Straits Times pada Rabu (11/7/2018), remaja 13 tahun di Tiongkok tersebut memotong kepala USB dan memasukkan kabelnya ke dalam penis. Setelah dirawat di rumah sakit setempat di Heilongjiang, pasien tersebut dipindahkan ke Harbin Children's Hospital.

Kabel sepanjang hampir empat inci itu masuk ke dalam kandung kemih dan membentuk sebuah simpul. Ini membuatnya sulit untuk ditarik dengan mudah.

Dilansir dari Men's Health pada Rabu (11/7/2018), dokter tidak berhasil mencoba melepas kabel dengan pelumas sebelum melakukan operasi pada penis remaja itu. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

Bukan pertama kalinya

Penis (iStockphoto)
Kabel USB tersangkut dalam penis remaja ini (iStockphoto)

Ini bukan pertama kalinya orang-orang membutuhkan bantuan medis untuk mengeluarkan benda asing dari penis mereka. Pada 2013, seorang pria Australia berusia 70 tahun memasukkan garpu ke uretranya.

Para dokter berhasil menarik benda yang hampir empat inci panjangnya tersebut. Upaya tersebut ditulis dalam International Journal of Surgery Case Report.

Di 2016, seorang pria di Tiongkok memasukkan sumpit ke penisnya karena dia berpikir uretranya mungkin rusak. Dilaporkan Fox News, alat kelaminnya harus dioperasi untuk membuang benda tersebut.

Internis di Manhattan Dr. Frank Spinelli menjelaskan, memasukkan benda-benda ke dalam penis mampu menyebabkan infeksi saluran kemih, jaringan parut, dan penyakit menular seksual dari benda-benda yang terkontaminasi.

Kerusakan permanen juga bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk buang air kecil secara normal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya