Cara Berhubungan Intim yang Baik Menurut Islam, Lengkap dengan Doanya

Ketahui cara berhubungan intim yang baik dan benar menurut ajaran Islam. Temukan tips dan panduan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

oleh Tyas Titi Kinapti Diperbarui 09 Apr 2025, 20:06 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 20:06 WIB
cara berhubungan intim yg enak menurut islam
cara berhubungan intim menurut islam ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Hubungan intim merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan pernikahan yang sehat dan harmonis. Dalam Islam, aktivitas ini tidak hanya dianggap sebagai bentuk kasih sayang antara suami istri, tetapi juga sebagai sarana untuk meraih pahala jika dilakukan dengan niat dan cara yang benar. Maka dari itu, penting bagi pasangan suami istri untuk memahami adab dan etika yang diajarkan dalam agama.

Islam memberikan tuntunan yang sangat jelas dan bijak dalam hal ini, mulai dari waktu yang dianjurkan, doa-doa yang dianjurkan sebelum berhubungan, hingga bagaimana memperlakukan pasangan dengan penuh rasa hormat dan kelembutan. Semua ini bertujuan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga serta menciptakan ikatan emosional yang kuat antar pasangan.

Berikut cara berhubungan intim yang baik dan benar menurut ajaran Islam. Diharapkan pembahasan ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi pasangan suami istri dalam menjaga keharmonisan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam kehidupan rumah tangga.

Pengertian Hubungan Intim dalam Islam

Ilustrasi pasangan muslim, suami istri
Ilustrasi pasangan muslim, suami istri. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Dalam pandangan Islam, hubungan intim atau jimak merupakan salah satu bentuk ibadah jika dilakukan dalam ikatan pernikahan yang sah. Hubungan suami istri tidak hanya bertujuan untuk memenuhi hasrat biologis, namun juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat ikatan kasih sayang antara pasangan.

Islam memandang hubungan intim sebagai sesuatu yang suci dan mulia. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 223:

Artinya: "Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman."

Ayat tersebut menjelaskan bahwa hubungan intim antara suami istri diperbolehkan dengan cara apapun selama tidak melanggar batasan-batasan syariat. Islam memberikan kebebasan bagi pasangan untuk mengeksplorasi dan menikmati hubungan intim mereka dengan penuh kasih sayang.

Adab Berhubungan Intim Menurut Islam

Ilustrasi Kasur dan Bantal
Ilustrasi kasur dan bantal (copyright Freepik)... Selengkapnya

Meskipun Islam memberikan keleluasaan dalam berhubungan intim, namun tetap ada adab-adab yang perlu diperhatikan agar hubungan tersebut bernilai ibadah, di antaranya:

  • Membaca doa sebelum berhubungan
  • Memulai dengan foreplay dan kata-kata romantis
  • Menjaga kebersihan dan wudhu sebelum berhubungan
  • Menutup aurat dan tidak telanjang bulat
  • Tidak melakukan hubungan di tempat terbuka
  • Menghindari hubungan saat istri haid atau nifas
  • Tidak melakukan hubungan melalui dubur
  • Mengakhiri dengan doa dan membersihkan diri

Dengan menjaga adab-adab tersebut, hubungan intim akan menjadi sarana ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pasangan juga akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan dalam rumah tangga.

Doa Berhubungan Intim dalam Islam

Niat dan Sholat Malam
Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com... Selengkapnya
  • Doa Sebelum Berhubungan Suami Istri

بِاسْمِ اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ كُنْتَ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ ذَلِكَ مِنْ صُلْبِي

Bismillahil ‘Aliyyil ‘Azhimi, Allahummaj ‘alhaa dzurriyyatan thayyibatan in kunta qaddarta an takhruja dzaalika min shulbii

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Ya Allah, jadikanlah ia keturunan yang baik apabila Engkau menakdirkan akan menganugerahkan anak dari tulang sulbiku.”

  • Doa Saat Memulai Hubungan Suami Istri

اللَّهُمَّ جَنِّبْنِيَ الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنِيْ

Allahumma jannibnii asy-syaithaana wa jannibi asy-syaithaana maa razaqtanii

Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah saya dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang akan Engkau anugerahkan padaku.” (HR. Abu Dawud)

  • Doa Setelah Berhubungan Suami Istri

Sebaiknya setelah berhubungan tidak langsung tidur atau membersihkan diri terlebih dahulu, tapi mendahulukan membaca doa ini:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا

Alhamdu lillaahi Lladzii khalaqa minal maaa’i basyaraa

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan.”

Tips Berhubungan Intim yang Baik Menurut Islam

Berikut beberapa tips agar hubungan intim menjadi lebih baik dan berkah menurut ajaran Islam:

1. Awali dengan Niat yang Baik

Niatkan hubungan intim sebagai ibadah dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan niat yang baik, hubungan akan bernilai pahala.

2. Jaga Kebersihan dan Wudhu

Membersihkan diri dan berwudhu sebelum berhubungan akan membuat tubuh dan jiwa menjadi lebih suci. Hal ini juga akan meningkatkan kenyamanan saat berhubungan.

3. Lakukan Foreplay dengan Lembut

Bermesraan dan melakukan pemanasan sebelum berhubungan sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini akan membuat pasangan lebih siap dan nyaman.

4. Komunikasikan Keinginan dengan Baik

Diskusikan dengan pasangan mengenai hal-hal yang disukai dan tidak disukai saat berhubungan. Komunikasi yang baik akan meningkatkan keharmonisan.

5. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat

Hindari berhubungan saat kondisi fisik sedang tidak fit atau di tempat yang tidak aman. Pilihlah waktu dan tempat yang nyaman bagi kedua belah pihak.

6. Variasikan Gaya Berhubungan

Islam memperbolehkan berbagai variasi gaya berhubungan selama tidak melanggar syariat. Eksplorasi bersama pasangan untuk menemukan gaya yang paling nyaman.

7. Jaga Keintiman Setelah Berhubungan

Setelah selesai berhubungan, tetap jaga kemesraan dengan berpelukan atau mengobrol. Hal ini akan memperkuat ikatan batin pasangan.

8. Baca Doa Sebelum dan Sesudah

Awali dan akhiri hubungan intim dengan membaca doa. Hal ini akan membawa keberkahan dalam hubungan suami istri.

9. Hindari Hal-hal yang Dilarang

Jauhi hal-hal yang dilarang seperti berhubungan saat haid atau melalui dubur. Patuhi batasan-batasan syariat agar hubungan tetap bernilai ibadah.

10. Jaga Kebersihan Setelah Berhubungan

Setelah selesai, bersihkan diri dengan mandi atau minimal mencuci area kemaluan. Hal ini untuk menjaga kesehatan dan kesucian.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, hubungan intim akan menjadi lebih berkualitas dan bernilai ibadah di mata Allah SWT. Pasangan juga akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam rumah tangga.

Manfaat Berhubungan Intim dalam Islam

Hubungan intim yang dilakukan sesuai tuntunan Islam memiliki banyak manfaat, baik secara fisik, psikologis, maupun spiritual. Beberapa manfaatnya antara lain:

1. Menjaga Kesucian Diri

Dengan melakukan hubungan intim hanya dengan pasangan yang sah, seseorang dapat menjaga kesucian dirinya dan terhindar dari perbuatan zina.

2. Memperoleh Keturunan

Salah satu tujuan utama pernikahan dalam Islam adalah untuk memperoleh keturunan yang shalih. Hubungan intim menjadi sarana untuk mewujudkan hal tersebut.

3. Memperkuat Ikatan Suami Istri

Hubungan intim yang dilakukan dengan penuh kasih sayang akan memperkuat ikatan batin antara suami dan istri. Hal ini akan meningkatkan keharmonisan rumah tangga.

4. Meningkatkan Kesehatan

Secara medis, hubungan intim yang sehat dapat meningkatkan imunitas tubuh, mengurangi stres, dan memperbaiki kualitas tidur.

5. Mendapatkan Ketenangan Jiwa

Hubungan intim yang dilakukan sesuai syariat akan memberikan ketenangan jiwa dan kepuasan batin bagi pasangan.

6. Bernilai Ibadah

Jika dilakukan dengan niat yang benar, hubungan intim suami istri bernilai ibadah dan mendatangkan pahala di sisi Allah SWT.

7. Mencegah Perbuatan Maksiat

Dengan terpenuhinya kebutuhan biologis secara halal, seseorang akan terhindar dari godaan untuk melakukan perbuatan maksiat.

8. Meningkatkan Produktivitas

Hubungan intim yang sehat dapat meningkatkan hormon endorfin yang membuat tubuh lebih segar dan produktif dalam beraktivitas.

9. Sarana Komunikasi Non-Verbal

Melalui hubungan intim, pasangan dapat mengekspresikan cinta dan kasih sayang secara non-verbal.

10. Mewujudkan Keluarga Sakinah

Hubungan intim yang harmonis menjadi salah satu faktor terwujudnya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Dengan memahami berbagai manfaat tersebut, diharapkan pasangan suami istri dapat menjaga kualitas hubungan intim mereka sesuai tuntunan Islam. Hal ini akan membawa keberkahan dalam kehidupan rumah tangga.

Tradisi Berhubungan Intim dalam Islam

Islam memiliki beberapa tradisi terkait hubungan intim yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Tradisi-tradisi ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan keberkahan dalam hubungan suami istri. Beberapa di antaranya adalah:

1. Malam Pertama

Pada malam pertama pernikahan, dianjurkan bagi pengantin baru untuk:

  • Shalat sunnah dua rakaat bersama
  • Suami meletakkan tangan di kening istri sambil berdoa
  • Saling berkenalan lebih dekat sebelum berhubungan
  • Memulai hubungan dengan lembut dan penuh kasih sayang

2. Memilih Waktu Terbaik

Beberapa waktu yang dianjurkan untuk berhubungan intim adalah:

  • Malam Jumat
  • Setelah shalat Isya
  • Menjelang waktu sahur

3. Berdoa Sebelum dan Sesudah

Membaca doa sebelum dan sesudah berhubungan adalah sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW. Doa ini untuk memohon perlindungan dan keberkahan.

4. Mandi Junub Bersama

Setelah berhubungan, dianjurkan bagi pasangan untuk mandi junub bersama. Hal ini dapat meningkatkan keintiman dan kebersihan.

Meski dalam keadaan berhubungan, pasangan tetap dianjurkan untuk tidak telanjang bulat dan menutup sebagian aurat dengan selimut.

6. Foreplay yang Lembut

Islam mengajarkan pentingnya foreplay sebelum berhubungan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan kedua belah pihak.

7. Menghindari Hari-hari Tertentu

Ada beberapa waktu yang sebaiknya dihindari untuk berhubungan, seperti:

  • Saat istri haid atau nifas
  • Saat berpuasa wajib
  • Saat sedang ihram haji atau umrah

8. Menjaga Privasi

Islam mengajarkan untuk menjaga privasi saat berhubungan dan tidak menceritakan detailnya kepada orang lain.

9. Menggunakan Wewangian

Dianjurkan bagi pasangan untuk menggunakan wewangian sebelum berhubungan untuk meningkatkan kenyamanan dan gairah.

10. Bersyukur Setelah Berhubungan

Setelah selesai berhubungan, pasangan dianjurkan untuk bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan.

Dengan menjalankan tradisi-tradisi ini, hubungan intim akan menjadi lebih bermakna dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Pasangan juga akan merasakan kedekatan spiritual dalam hubungan mereka.

5W1H Berhubungan Intim dalam Islam

What (Apa)

Hubungan intim dalam Islam adalah persetubuhan yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah secara syariat. Ini merupakan salah satu bentuk ibadah jika dilakukan sesuai tuntunan agama.

Who (Siapa)

Yang diperbolehkan melakukan hubungan intim hanyalah pasangan suami istri yang telah menikah secara sah menurut syariat Islam. Hubungan di luar nikah adalah perbuatan zina yang dilarang keras.

When (Kapan)

Waktu yang baik untuk berhubungan intim adalah:

  • Malam hari setelah shalat Isya
  • Menjelang waktu sahur
  • Malam Jumat

Hindari berhubungan saat istri haid, nifas, atau sedang berpuasa wajib.

Where (Di mana)

Tempat yang ideal untuk berhubungan intim adalah di dalam rumah, khususnya kamar tidur yang tertutup dan terjaga privasinya. Hindari berhubungan di tempat terbuka atau yang memungkinkan terlihat orang lain.

Why (Mengapa)

Tujuan hubungan intim dalam Islam antara lain:

  • Memperoleh keturunan
  • Menyalurkan hasrat biologis secara halal
  • Memperkuat ikatan suami istri
  • Mendapatkan ketenangan jiwa
  • Menjalankan sunnah Rasulullah SAW

How (Bagaimana)

Cara berhubungan intim yang baik menurut Islam:

  • Awali dengan niat ibadah dan doa
  • Lakukan foreplay dengan lembut
  • Gunakan variasi gaya yang disukai dan tidak melanggar syariat
  • Utamakan kepuasan kedua belah pihak
  • Akhiri dengan doa dan membersihkan diri

Dengan memahami 5W1H hubungan intim dalam Islam, pasangan suami istri dapat menjalankan aktivitas ini sesuai tuntunan syariat dan mendapatkan keberkahan dalam rumah tangga.

Perbandingan Cara Berhubungan Intim dalam Islam dan Non-Islam

Berikut perbandingan antara cara berhubungan intim menurut Islam dengan pandangan non-Islam:

Aspek Islam Non-Islam
Tujuan Ibadah, memperoleh keturunan, memperkuat ikatan suami istri Umumnya hanya untuk kesenangan atau pemenuhan hasrat biologis
Batasan Hanya boleh dilakukan pasangan yang menikah sah Lebih bebas, bisa dilakukan di luar ikatan pernikahan
Waktu Ada waktu-waktu yang dianjurkan dan dilarang Tidak ada batasan waktu khusus
Adab Ada adab-adab khusus seperti berdoa, menutup aurat, dll Umumnya tidak ada adab khusus
Gaya Boleh bervariasi asal tidak melanggar syariat Lebih bebas tanpa batasan
Nilai Bernilai ibadah jika dilakukan sesuai syariat Umumnya hanya dipandang sebagai aktivitas biologis
Kebersihan Sangat mementingkan kebersihan sebelum dan sesudah Tidak selalu mementingkan aspek kebersihan
Privasi Harus dijaga, tidak boleh diceritakan ke orang lain Lebih terbuka, bisa diceritakan atau bahkan dipublikasikan

Perbandingan di atas menunjukkan bahwa Islam memandang hubungan intim sebagai sesuatu yang sakral dan bernilai ibadah, bukan sekadar pemenuhan hasrat biologis semata. Dengan pemahaman ini, diharapkan pasangan Muslim dapat menjalankan aktivitas ini sesuai tuntunan agama.

Perbedaan Pandangan Mazhab tentang Hubungan Intim

Meskipun secara umum para ulama sepakat tentang kebolehan dan keutamaan hubungan intim dalam pernikahan, terdapat beberapa perbedaan pandangan antar mazhab dalam hal-hal detail. Berikut beberapa perbedaan tersebut:

1. Hukum Berhubungan Saat Istri Haid

  • Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i: Haram secara mutlak
  • Mazhab Hanbali: Boleh bermesraan tanpa penetrasi

2. Posisi Berhubungan

  • Mayoritas ulama: Boleh dengan berbagai posisi asal tidak melalui dubur
  • Sebagian ulama: Menyarankan posisi misionaris sebagai yang utama

3. Waktu yang Dianjurkan

  • Mazhab Syafi'i: Malam Senin, Kamis, dan Jumat
  • Mazhab lain: Tidak ada waktu khusus yang diutamakan

4. Hukum Azl (Mengeluarkan Sperma di Luar)

  • Mazhab Hanafi dan Hanbali: Boleh dengan izin istri
  • Mazhab Maliki: Makruh
  • Mazhab Syafi'i: Boleh tanpa syarat

5. Mandi Junub

  • Mayoritas ulama: Wajib setelah ejakulasi
  • Sebagian ulama: Wajib setelah penetrasi meski tanpa ejakulasi

6. Berhubungan Saat Ihram

  • Mayoritas ulama: Haram dan membatalkan ibadah haji/umrah
  • Sebagian ulama: Haram tapi tidak membatalkan ibadah

7. Berhubungan Saat Puasa

  • Semua mazhab: Haram saat puasa wajib
  • Perbedaan pada hukuman/kafarat yang harus dibayar

8. Batas Minimal Usia Menikah

  • Mazhab Hanafi: 9 tahun untuk perempuan
  • Mazhab lain: Tidak ada batasan spesifik, yang penting sudah baligh

9. Hukum Onani/Masturbasi

  • Mayoritas ulama: Haram
  • Sebagian ulama Hanbali: Boleh dalam kondisi darurat

10. Berhubungan Saat Nifas

  • Semua mazhab: Haram
  • Perbedaan pada batas waktu nifas (40-60 hari)

Perbedaan pandangan ini menunjukkan fleksibilitas hukum Islam dalam menyikapi berbagai kondisi. Namun, yang terpenting adalah pasangan suami istri tetap menjaga batasan-batasan syariat dan mengutamakan kebaikan bersama dalam menjalankan aktivitas ini.

FAQ Seputar Hubungan Intim dalam Islam

1. Apakah boleh berhubungan intim saat istri hamil?

Boleh, selama tidak membahayakan kehamilan. Konsultasikan dengan dokter jika ada kekhawatiran.

2. Bagaimana hukum menggunakan alat kontrasepsi?

Umumnya diperbolehkan jika ada alasan yang dibenarkan syariat, seperti jarak kehamilan atau kesehatan.

3. Apakah oral seks diperbolehkan dalam Islam?

Ada perbedaan pendapat ulama. Sebagian membolehkan selama tidak sampai memasukkan alat kelamin ke mulut, sebagian lain melarang.

4. Bolehkah berhubungan intim saat berpuasa sunnah?

Boleh, namun sebaiknya dihindari agar tidak membatalkan puasa. Jika terlanjur, puasa tetap sah tapi pahalanya berkurang.

5. Apakah ada batasan frekuensi berhubungan dalam Islam?

Tidak ada batasan khusus, yang penting tidak sampai melalaikan kewajiban lain atau membahayakan kesehatan.

6. Bagaimana jika suami/istri menolak berhubungan?

Sebaiknya dibicarakan baik-baik. Menolak tanpa alasan yang dibenarkan syariat bisa berdosa.

7. Apakah boleh menggunakan sex toys dalam hubungan suami istri?

Ada perbedaan pendapat ulama. Sebagian membolehkan jika digunakan bersama pasangan, sebagian lain melarang.

8. Bolehkah menonton film dewasa bersama pasangan untuk meningkatkan gairah?

Tidak dianjurkan karena bisa menimbulkan dampak negatif pada psikologis dan spiritual.

9. Apakah ada doa khusus agar cepat hamil?

Ada beberapa doa yang diriwayatkan, seperti doa Nabi Zakaria AS. Namun yang terpenting adalah berdoa dengan tulus dan ikhtiar medis.

10. Bagaimana cara mengatasi vaginismus dalam Islam?

Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter dan terapis. Islam mengajarkan untuk saling memahami dan membantu pasangan dalam mengatasi masalah.

Pertanyaan-pertanyaan di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya hal yang sering ditanyakan seputar hubungan intim dalam Islam. Untuk mendapatkan jawaban yang lebih komprehensif, sebaiknya berkonsultasi langsung dengan ulama atau ahli agama yang terpercaya.

Kesimpulan

Hubungan intim dalam Islam bukan sekadar aktivitas biologis, melainkan bentuk ibadah yang memiliki nilai spiritual tinggi jika dilakukan sesuai tuntunan syariat. Islam mengajarkan bahwa hubungan suami istri harus dilandasi dengan cinta, kasih sayang, dan upaya untuk saling membahagiakan.

Beberapa poin penting yang perlu diingat dalam berhubungan intim menurut Islam:

  • Niatkan sebagai ibadah dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT
  • Jaga adab dan etika sebelum, saat, dan setelah berhubungan
  • Utamakan kepuasan dan kenyamanan kedua belah pihak
  • Hindari hal-hal yang dilarang seperti berhubungan saat haid atau melalui dubur
  • Jaga kebersihan dan kesucian diri
  • Komunikasikan dengan baik keinginan dan kebutuhan masing-masing
  • Variasikan gaya berhubungan selama tidak melanggar syariat
  • Jadikan momen berhubungan sebagai sarana memperkuat ikatan batin

Dengan memahami dan menerapkan ajaran Islam tentang hubungan intim, diharapkan pasangan suami istri dapat merasakan kebahagiaan dan ketentraman dalam rumah tangga. Hubungan yang harmonis akan membawa keberkahan tidak hanya dalam aspek biologis, namun juga psikologis dan spiritual.

Pada akhirnya, kunci utama hubungan intim yang baik dalam Islam adalah rasa cinta, kasih sayang, dan komitmen untuk saling membahagiakan pasangan. Dengan demikian, hubungan intim akan menjadi sarana ibadah yang mendatangkan ridha Allah SWT dan mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya