Si Dia Terlalu Sering Cemburu, Sebaiknya Jangan Diburu

Cemburu bisa jadi bumbu asmara, tapi kalau berlebihan akan jadi racun yang merusak hubungan.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2018, 20:00 WIB
Pasangan bertengkar
Cemburu bisa jadi bumbu asmara, tapi kalau berlebihan akan jadi racun yang merusak hubungan. (iStockpohoto/GeorgeRudy)

Liputan6.com, Jakarta Cemburu memang bisa jadi bumbu asmara, tapi kalau berlebihan malah akan jadi racun yang merusak hubungan. Jadi saat memilih pasangan, para pencemburu bisa jadi bukan sosok pasangan yang ideal.

Melansir The List, ahli mengungkapkan dalam Clinical Psychology Associates of North Central Florida, dua hal yang harus kamu waspadai saat menjalin hubungan cinta adalah sikap cemburu dan mengontrol.

Ada perbedaan mendasar antara cemburu yang sederhana dengan cemburu patologis. Cemburu sederhana adalah hal yang umum dan wajar dirasakan dan seringkali memotivasi pasangan untuk saling melindungi. Sedangkan cemburu patologis adalah sikap dan perasaan yang menghancurkan dan bahkan membuat sengsara.

 

Saksikan juga video menarik berikut: 

 

Posesif Membatasi Ruang Gerak

Pasangan bertengkar
Ilustrasi pasangan bertengkar (iStockpohoto/AntonioGulliem)

Psikolog klinik Andrea Bonoir, Ph.D.,menjelaskan dalam Psychology Today, "Rasa cemburu yang wajar adalah tanda yang baik dan manis karena itu merupakan tanda ia ingin melindungi pasangan, namun jika berlebihan justru bisa menakutkan dan berujung pada posesif."

Sikap posesif dan mengendalikan akan membatasi ruang gerak pasangan secara tidak rasional dan hal ini bukan hanya bisa merusak kepercayaan diri pasangan, namun juga kehidupan sosial serta kesehatan mentalnya.

Jadi, cemburu memang perasaan yang wajar dirasakan pasangan saat jatuh cinta, namun ada baiknya jika kamu bisa mengenali tipe cemburu seperti apa yang dimiliki pasangan.

Penulis: Febi Anindyakirana. Sumber: Vemale.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya