Liputan6.com, Jakarta Apakah kamu pernah mengalami pusing parah hingga ruangan di sekitar seolah berputar? Jika pernah, mungkin kamu mengalami gejala vertigo. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya punya penyakit vertigo sehingga tidak berusaha mencari tahu obat vertigo apa yang tepat. Â
Baca Juga
Vertigo adalah sebuah keadaan di mana penderitanya merasa seolah-olah lingkungan di sekitarnya berputar atau melayang. Kondisi ini juga akan membuat penderitanya kehilangan keseimbangan, sehingga kesulitan untuk sekadar berdiri atau bahkan berjalan. Cara terbaik untuk menggambarkan vertigo adalah dengan memutar tubuh beberapa kali dan merasakan kondisi yang dihasilkan. Perlu diketahui, vertigo bukanlah nama penyakit. Namun, sebuah kumpulan gejala yang bisa terjadi secara tiba-tiba atau berlangsung selama jangka waktu tertentu dalam satu waktu.
Advertisement
Gejala Vertigo
Gejala umum penyakit ini adalah pusing, sensasi kepala berputar atau kepala kliyengan, dan kehilangan keseimbangan. Tanda-tanda tersebut akan memicu penderitanya mengalami sensasi mual, muntah, mengeluarkan keringat berlebih, sakit kepala, bahkan kadang disertai nistagmus (gerakan mata yang tidak normal), telinga berdenging (tinnitus) dan sensasi merasa akan terjatuh. Biasanya, kondisi ini akan hilang timbul dan bisa berlangsung selama beberapa menit, jam, atau bahkan hari.Â
Harap konsultasikan ke dokter jika kondisimu tidak kunjung membaik. Dokter biasanya akan menanyakan gejala, melakukan pemeriksaan sederhana, serta menganjurkan pemeriksaan lebih lanjut. Terutama apabila frekuensi mengalami penyakit ini termasuk sering.
Advertisement
Penyebab Vertigo
Penyebab vertigo sebenarnya tergantung dengan jenis vertigo yang dialami. Secara umum, terdapat dua jenis vertigo yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya. Masing-masing kondisi juga mempunyai penyebabnya tersendiri. Berikut penyebab vertigo yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (30/11/2018).
1. Vertigo periferalÂ
Ini merupakan jenis vertigo yang paling sering dialami oleh kebanyakan orang. Penyebab vertigo periferal diakibatkan karena adanya gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh.
Saat kamu menggerakkan kepala, bagian dalam telinga akan memberi tahu di mana posisi kepala berada lalu mengirimkan sinyal ke otak untuk menjaga keseimbangan. Namun, jika terdapat masalah pada bagian dalam telinga, maka kamu akan merasakan sakit dan pusing. Hal ini bisa terjadi karena adanya peradangan di telinga bagian dalam atau karena adanya infeksi virus.
Penyebab vertigo periferal:
a. Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)
Penyebab vertigo yang paling umum yakni BPPV yaitu kondisi di mana vestibuler telinga dalam mengalami gangguan dan dipicu oleh perubahan posisi dan gerakan kepala yang secara tiba-tiba. Misalnya:
- Perubahan posisi kepala dari posisi tegak menjadi menunduk tiba-tiba
- Bangun tiba-tiba dari tidur
- Gerakan mendongakan kepala
Kondisi ini biasanya terjadi dalam waktu yang singkat dan sering kali dialami oleh orang yang berusia di atas 50 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan juga jika orang yang lebih muda bisa mengalami kondisi ini.
b. Riwayat cedera kepala
Penyebab vertigo periferal yang lainnya adalah karena dampak dari riwayat cedera kepala. Orang yang mengalami cedera kepala sebelumnya, bisa saja mengalami gangguan telinga dalam yang kemudian menyebabkan vertigo.
c. Mengalami labirintitis
Penyebab vertigo periferal selanjutnya adalah mengalami labirintitis. Labirintitis adalah peradangan dan infeksi yang terjadi di bagian telinga dalam, khususnya pada saluran berliku-liku dan penuh cairan. Telinga bagian dalam ini berperan penting dalam mengendalikan pendengaran dan keseimbangan seseorang. Infeksi telinga bagian dalam biasanya disebabkan oleh virus dan bakteri, misalnya pada pengidap flu atau pilek.Â
d. Vestibular neuronitis
Vestibular neuronitis adalah peradangan yang terjadi pada bagian saraf telinga yang terhubung langsung dengan otak. Peradangan ini diakibatkan oleh infeksi virus yang biasanya terjadi tiba-tiba tanpa diiringi dengan gejala atau tanda lainnya, bahkan tidak ada masalah pada kemampuan pendengaran.Â
Kondisi ini dapat terjadi selama beberapa jam dalam sehari. Gejalanya kehilangan kesimbangan, kepala kliyengan, mual, dan bahkan munta. Meski peradangan ini terjadi di bagian saraf telinga, kondisi ini biasanya tidak membuat penderitanya mengalami kehingalan pendengaran.
e. Penyakit Ménière
Penyakit Ménière merupakan penyakit langka yang meyerang telinga bagian dalam. Walaupun penyakit Ménière ini jarang terjadi, tetapi kondisi ini bisa menjadi penyebab vertigo yang sangat parah. Bahkan dalam beberapa kasus, gejalanya meliputi telinga berdenging, dan kehilangan pendengaran dalam kurun waktu tertentu.Â
2. Vertigo centralÂ
Berbeda dengan vertigo periferal yang disebabkan oleh gangguan pada telinga dan organ keseimbangan, vertigo central terjadi akibat adanya masalah pada otak. Bagian otak yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit ini adalah cerebellum atau otak kecil.Â
Berikut penyebab vertigo central:
- Penyebab vertigo central adalah migrain. Yaitu sakit kepala sebelah tidak tertahankan disertai dengan rasa nyeri yang berdenyut dan sering dialami oleh orang yang berusia muda. Migrain biasanya dialami oleh kalangan muda dan dianggap sebagai salah satu penyebab umum dari penyakit ini. Menghindari pemicu dan mengobati migrain biasanya dapat meringankan penyakit ini.
- Penyebab vertigo central adalah multiple sclerosis. Multiple sclerosis merupakan gangguan sinyal saraf yang terjadi pada sistem saraf pusat – otak dan tulang belakang – yang diakibatkan oleh kesalahan pada sistem kekebalan tubuh seseorang.
- Penyebab vertigo central selanjutnya adalah neuroma akustik. Neuroma akustik adalah tumor jinak yang tumbuh pada saraf vestibular, yaitu sistem saraf yang menghubungkan telinga dengan otak. Sejauh ini neuroma akustik disebabkan oleh kelainan genetik.
- Penyebab vertigo central lainnya adalah mengidap tumor otak. Tumor otak yang menyerang cerebellum atau otak kecil, sehingga mengakibatkan gangguan koordinasi gerakan tubuh.
- Penyebab vertigo central selanjutnya adalah mengalami stroke. Stroke yaitu penyumbatan pembuluh darah yang terjadi pada otak.
- Penyebab vertigo central lainnya adalah mengonsumsi beragam obat. Mengonsumsi beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan efek samping vertigo.
Cara Mengobati Vertigo
Sering kali gejala vertigo akan membaik seiring berjalannya waktu meski tanpa pengobatan, salah satunya dengan beristirahat. Hal ini terjadi karena otakmu dapat menyesuaikan diri pada perubahan telinga bagian dalam, sebagai upaya menjaga keseimbangan tubuh.Â
Meski begitu, ada beragam pengobatan yang ditentukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan vertigo yang dialami oleh pasien, di antaranya:
1. Vertigo yang disebabkan karena Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
a. Manuver epley
- Duduklah tegak di pinggir kasur dengan tungkai tergantung. Putar kepala 45 derajat ke kiri. Taruh bantal di bawah, jadi ketika kamu berbaring, bantal akan bertumpu di antara bahu dan bukan di bawah kepala.
- Segera berbaring, kepala menghadap kasur (tetap dalam sudut 45 derajat). Bantal harus berada di bawah bahumu. Tunggu 30 detik.
- Putar kepala 90 derajat ke kanan tanpa mengangkatnya. Tunggu 30 detik.
- Putar kepala dan tubuh dari sisi kiri ke sisi kanan, jadi kamu bisa melihat lantai. Tunggu 30 detik.
- Perlahan-lahan duduk lagi, tapi tetaplah di kasur selama beberapa menit.
- Ulangi instruksi gerakan dari sisi yang berbeda dan lakukan gerakan ini tiga kali sebelum tidur setiap malamnya, sampai kamutidak pusing lagi selama 24 jam.
b. Manuver Foster/Half Somersault
- Duduklah bersimpuh dan dongakkan kepala ke atas menatap langit-langit untuk beberapa detik.
- Sentuh lantai dengan kepala (keadaan sujud). Selipkan dagu ke dalam dada sehingga kepala menyentuh atau masuk ke dalam lutut. Tunggu sekitar 30 detik.
- Masih dalam posisi bersujud, putar kepala ke arah telinga yang bermasalah (kalau kamu merasa pusing di sisi kiri, putar wajah ke siku kiri). Tunggu 30 detik.
- Kemudian dengan gerakan yang cepat, angkat kepala sampai posisinya lurus horizontal dengan punggung. Jaga kepala tetap pada sudut 45 derajat. Tunggu 30 detik.
- Setelah itu dengan gerakan yang cepat juga angkat kepala dan duduklah tegak, tapi tetap jaga kepala menghadap bahu pada posisi yang sama dengan telinga yang bermasalah. Lalu, berdirilah perlahan.
- Kamu bisa mengulangnya beberapa kali untuk mengurangi pusingnya. Setelah ronde pertama, istirahatlah selama 15 menit sebelum lanjut lagi ke ronde kedua.
Setelah melakukan beberapa manuver yang sudah di sebutkan di atas, coba untuk tidak menggerakkan kepala Anda terlalu jauh ke atas ataupun ke bawah dalam beberapa saat.
Jika Anda tidak merasa lebih baik selama seminggu setelah mencoba latihan tersebut, segeralah bicarakan dengan dokter Anda lagi, dan tanya apa yang sebaiknya Anda lakukan selanjutnya. Anda mungkin tidak melakukan latihan tersebut dengan benar, atau mungkin ada sesuatu lainnya yang menyebabkan sakit kepala Anda.Â
2. Mengonsumsi obat tertentuÂ
Untuk mengurangi gejala, dokter dapat memberikan obat vertigo agar kamu merasa lebih nyaman. Beberapa obat yang umumnya digunakan untuk meredakan gejala penyakit ini seperti sakit kepala, mual dan muntah di antaranya meclizine, promethazine, diphenhydramine, dimenhydrinate, dan lorazepam.Â
Dokter juga akan mempertimbangkan untuk memberikan antibiotik atau steroid yang berfungsi untuk mengurangi pembengkakan dan penyembuhan infeksi. Sedangkan untuk penyakit Ménière, diuretik (pil air) dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.
3. Terapi rehabilitasi vestibular (VRT)Â
Terapi ini dilakukan jika keluhan yang dialami adalah pusing dan kesulitan menjaga keseimbangan tubuh. Ini adalah jenis terapi fisik untuk memperkuat sistem vestibular. Secara fungsi, sistem vestibular berperan dalam menjaga keseimbangan, koordinasi, serta kontrol pergerakan tubuh.
4. Operasi
Jika vertigo disebabkan oleh masalah mendasar yang lebih serius, seperti tumor atau cedera pada otak atau leher, operasi dapat dilakukan untuk membantu meringankan bahkan menyembuhkan penyakit ini.
Advertisement