4 Cara Asyik Mengajari Anak Bahasa Inggris

Selain kursus atau les, sesungguhnya ada beragam cara bisa dilakukan untuk melatihnya agar fasih casciscus menggunakan bahasa Inggris.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Nov 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2018, 16:00 WIB
Hal yang tak perlu orangtua tutupi di hadapan anak. (iStockphoto)
Cara Asyik Mengajari Anak Bahasa Inggris. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Di era globalisasi seperti saat ini, kemampuan berbahasa Inggris harus dimiliki. Selain kursus atau les, sesungguhnya ada beragam cara bisa dilakukan untuk melatihnya agar fasih casciscus menggunakan bahasa Inggris.

Biasanya si Kecil 6–8 tahun sudah bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa ibunya dengan cukup fasih. Nah, inilah usia yang tepat bagi untuk memperkenalkan si Kecil dengan bahasa kedua, yang seringnya adalah bahasa Inggris.

Si Kecil bisa bahasa Inggris (atau bahasa lain selain bahasa Indonesia) bukan hanya sebatas untuk berkomunikasi dengan lebih banyak orang, tapi juga untuk melatih otak si Kecil agar dapat menerima informasi yang lebih banyak nantinya. Selain itu, kemampuan otak si Kecil pada usia 6–8 tahun juga sedang dalam fase yang cukup baik untuk menerima informasi yang cukup kompleks ini.

Agar menyenangkan berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menstimulasi kecerdasan linguistik atau berbahasa si Kecil (yaitu kecerdasan yang menekankan kemampuan menggunakan kata-kata dan bahasa dalam kegiatan berbicara, membaca, dan menulis), berikut tipsnya. 

1. Menonton film kartun berbahasa Inggris

Apabila si Kecil memang suka menonton, maka ini merupakan salah satu cara paling efektif dalam proses pembelajarannya. Dengan mengetahui dasar-dasar bahasa Inggris, si Kecil bisa dengan cepat menangkap berbagai macam kosakata baru yang ia temukan lewat tontonannya. Maka dari itu, pilihlah tayangan yang tepat dan sesuai dengan usia si Kecil. Ingat, tidak semua tayangan kartun memiliki target usia yang sesuai.

2. Bermain video game

Selain nonton, hiburan favorit si Kecil lainnya adalah video game. Meski kebiasaan ini tidak dianjurkan (terlebih jika dimainkan berjam-jam lamanya), tapi banyak video game yang berbahasa Inggris, sehingga ini memberikan si Kecil banyak perbendaharaan kata baru dan lebih memudahkannya untuk mengingat. Misalnya si Kecil bermain gim mencocokkan barang tertentu, sehingga ia bisa menyesuaikan gambar dan kata.

 

3. Membaca buku

Anggaran RPTRA Dihentikan 2019
Anak-anak membaca buku di RPTRA Madusela, Jakarta, Senin (12/11). Pemkot DKI Jakarta menghentikan pembangunan RPTRA akan tahun 2019, pembangunan sebagian RPTRA menggunakan dana APBD DKI dan hanya dianggarkan sampai APBD 2018. (Liputan6.comm/Johan Tallo)

 

Tip yang satu ini memang lebih jarang dipilih, apalagi jika si Kecil sudah terpapar oleh gawai. Meski demikian, buku tetap menjadi sumber pembelajaran klasik yang baik, dan kebiasaan ini tak boleh ditinggalkan. Luangkanlah waktu Bunda untuk membacakan buku atau membaca bersama si Kecil sehingga ia dapat cepat menangkap informasi dari buku yang dibaca.

4. Berkomunikasi dengan bahasa Inggris

Jika Anda tergolong lancar berbahasa Inggris, libatkan si Kecil untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Proses ini juga akan membantu meningkatkan kepercayaan diri si Kecil dalam pembelajaran bahasa barunya.

Namun, perlu diingat bahwa dalam proses pembelajaran bahasa ibu (usia balita hingga 6 tahun), sebaiknya tidak mencampur bahasa pertama dan bahasa kedua. Hal ini bisa menimbulkan kebingungan, sehingga proses pembelajaran menjadi terhambat.

 

Penulis: Klikdokter.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya