Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Alasan Pasutri Tak Perlu Khawatir Soal Berapa Kali Harus Berhubungan Seks

Para pakar menyatakan, Anda sesungguhnya tidak perlu terlalu khawatir apabila tidak sering berhubungan seks

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Des 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2018, 22:00 WIB
Seks atau Berhubungan Intim
Ilustrasi Foto Berhubungan Intim atau Seks (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bagi suami istri, terkadang berapa kali seharusnya berhubungan seks bisa menjadi masalah. Namun, menentukan hal semacam itu sesungguhnya lebih rumit. Ini karena setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda.

"Setiap hubungan tanpa terkecuali, memiliki saat-saat kering dan terjadi karena berbagai alasan, ujar pembawa acara @SexWithDrJess Jess O'Reilly seperti dilansir dari Prevention pada Rabu (19/12/2018).

O'Reilly mengatakan, ada banyak masalah yang bisa menyebabkan suatu hubungan seks terhenti. Entah karena masalah anak-anak, pekerjaan, stres, masalah kesehatan, kurang tidur, hingga pengobatan tertentu. Semuanya berperan dalam libido seseorang.

"Ketika dunia penuh tekanan, sulit bagi banyak orang untuk menjadi seksual," kata psikolog klinis di New Mexico David Ley.

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Kemampuan berkomunikasi dengan pasangan

Tidur setelah seks
Ilustrasi tidur setelah seks (iStockphoto)

Menurut pendidik seks Logan Levkoff, bukan berarti ketika suami istri tidak berhubungan seks, ada masalah besar yang harus dihadapi.

"Hanya karena itu tidak terjadi, tidak berarti itu tidak bisa diperbaiki. Sedikit keintiman bisa berjalan jauh," ujar Levkoff.

Terapis seks Debra Laino mengatakan, sebenarnya tidak ada aturan ketat untuk seberapa sering Anda harus melakukan hubungan seks. Laino mengatakan, seringkali itu tergantung pada kebutuhan atau libido masing-masing pasangan.

"Serta kemampuan mereka untuk bernegosiasi satu sama lain," tambahnya.

Selain itu, untuk beberapa pasangan, yang terpenting bukanlah frekuensi namun kualitas.

"Anda mendefinisikan sendiri kehidupan seks yang sehat. Terserah Anda untuk memutuskan apa yang berhasil untuk Anda," kata O'Reilly. Setelah itu, komunikasikan juga kepada pasangan tentang hal tersebut.

 


Tidak harus penetrasi

Seks dan porno (iStock)
Ilustrasi pasangan menonton film porno (iStockphoto)

Penelitian tahun 2015 di Social Psychology and Personality Science menemukan, dari 30 ribu pasangan, mereka yang melakukan hubungan seks lebih dari seminggu sekali tidak melaporkan kebahagiaan yang lebih daripada yang hanya bercinta seminggu sekali.

"Yang paling penting untuk situasi yang ideal adalah komunikasi dan kedua pihak sepakat tentang jumlah seks dalam sebuah hubungan," tambah Laino.

Selain itu, seks juga bukan hanya soal penetrasi. Levkoff mengatakan, ada banyak hal lain yang bisa meningkatkan keintiman dalam rumah tangga.

"Memegang tangan, berciuman, menyentuh semuanya juga penting," ujar Levkoff.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya