Liputan6.com, Jakarta Selama ini, menangis setelah berhubungan seks dianggap sebagai pertanda buruk. Namun, Anda sebaiknya tidak mengklaim hal itu.
Pendidik seks Kait Scalisi mengatakan, air mata seringkali diasumsikan sebagai hal yang buruk. Namun, menangis juga bisa diartikan sebagai sesuatu hal yang lain.
Baca Juga
"Kita menangis karena berbagai alasan, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan untuk menghilangkan stres," kata Scalisi seperti dilansir dari Prevention pada Kamis (20/12/2018).
Advertisement
Itulah mengapa Scalisi meminta apabila ini terjadi, Anda membiarkan hal tersebut terjadi. Bahkan, pasangan disarankan untuk merangkul. Hal tersebut dianggap bisa menenangkan dirinya.
"Merangkul, atau setidaknya membiarkan itu, tidak menekannya bahkan sangat menyembuhkan," tambah Scalisi. Dia mengatakan, menangis sesungguhnya seperti orgasme. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk melepaskan semua perasaan.
Saksikan juga video menarik berikut ini
Belum tentu soal kepuasan
Terapis hubungan Debra Laino mengatakan, sebenarnya tidak ada yang salah dengan menangis setelah berhubungan seks. Namun, jika ada perasaan marah, dendam, rasa tidak percaya atau depresi yang terkandung di dalamnya, Anda disarankan bicara dengan terapis.
Apabila Anda sedih karena hubungan seks, bicara dengan pakar mungkin juga bisa membantu. Namun, jika tidak ada rasa apa pun, Scalisi mengatakan untuk tidak khawatir.
"Menangis setelah berhubungan seks tidak selalu mengatakan apa-apa tentang hubungan Anda atau seberapa baik seksnya," ujarnya.
Bahkan, dalam hubungan yang erat secara emosional, menangis setelah hubungan seks bisa terjadi.
Advertisement