Ciri-ciri Gejala Tipes dan Bedanya Dengan Tifoid, Tipes serta Tifus

Tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.

oleh Rizky Mandasari diperbarui 23 Des 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 16:00 WIB
4 Langkah Pencegahan Tipes
Tipes, Tifoid, dan Tifus itu berbeda

Liputan6.com, Jakarta Tipes atau demam tifoid adalah salah satu penyakit yang sering diderita orang Indonesia, baik dewasa maupun anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menempel di makanan atau minuman, biasanya akibat jajan sembarangan. Kamu mungkin juga sering mendengar seseorang didiagnosis mengidap gejala tipes oleh dokter. Banyak yang bingung apakah gejala tipes dan tipes adalah penyakit yang sama?

Demam tifoid atau biasa dikenal sebagai tipes adalah penyakit yang bisa menyebar melalui makanan, air, atau ditularkan dari orang yang terinfeksi (melalui fesesnya). Tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini biasanya ada dalam air yang terkontaminasi dengan feses dan bisa menempel pada makanan atau minuman yang Kamu konsumsi.

Jika kamu sering jajan sembarangan dan daya tahan tubuhmu sedang menurun, bisa saja kamu mengalami demam tifoid. Anak kecil mungkin lebih rentan terkena demam tifoid karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa atau bisa jadi karena anak kurang bisa menjaga kebersihannya saat makan.

Selain dari makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri S. typhi, tipes sesekali juga bisa disebabkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Kamu bisa mengalami infeksi bakteri S. typhi saat kamu mengonsumsi makanan yang ditangani oleh orang yang sedang demam tifoid.

Bisa saja orang yang terinfeksi itu lupa mencuci tangan setelah menggunakan toilet (terkadang bakteri S.typhi terdapat dalam urine) dan kemudian orang yang terinfeksi langsung menangani makanan, sehingga bakteri bisa berpindah ke makanan.

Setelah kamu menelan bakteri S. typhi yang terdapat pada makanan atau minuman yang terkontaminasi, bakteri kemudian masuk ke dalam aliran darahmu. Bakteri dibawa oleh sel darah putih ke hati, limpa, dan sumsum tulang.

Selanjutnya, bakteri berkembang biak pada organ tersebut dan masuk kembali ke aliran darah. Saat bakteri menyerang aliran darah, kamu mulai mengalami gejala demam. Demam merupakan respon tubuh saat tahu bahwa ada benda asing masuk ke dalam tubuh dan membahayakan.

Bakteri kemudian masuk ke dalam kantong empedu, saluran empedu, dan jaringan limfatik usus. Di sinilah kemudian bakteri berkembang biak dalam jumlah banyak. Bakteri kemudian masuk ke dalam usus. Sehingga, jika dilakukan pemeriksaan pada fesesmu, akan terlihat apakah di dalam tubuh terdapat bakteri penyebab tipes atau tidak.

Berikut gejala tipes, tifoid, tifus dan tipes yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (23/12/2018).

Beda gejala tipes dengan tipes

Pada dasarnya, gejala tipes dan tipes merujuk pada penyakit yang sama. Sama-sama disebabkan oleh bakteri S. typhi. Namun, saat kamu memeriksakan penyakit ke dokter, lebih sering mungkin dokter akan menyebutnya sebagai gejala tipes. Hal ini karena memang yang kamu rasakan merupakan gejala-gejala dari tipes.

Untuk mengatakan bahwa kamu sedang sakit tipes, dokter perlu mendiagnosis lebih lanjut dengan cara melakukan tes pada darah, feses, urine, atau sampel sumsum tulangmu.

Kamu biasanya akan mengalami gejala tipes setelah 1-2 minggu sejak bakteri masuk. Masa ini disebut dengan masa inkubasi. Setelah bakteri masuk melalui mulut, kemudian bakteri menghabiskan waktu selama 1-3 minggu di dalam ususmu. Selanjutnya, bakteri ini akan masuk ke dalam aliran darah dengan menembus dinding usus.

Dari aliran darah, maka bakteri ini dapat menyebar ke dalam jaringan dan organ dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh kamu mungkin hanya bisa melawan bakteri tersebut dengan sedikit perlawanan karena bakteri hidup di dalam sel tubuhmu.

Beda tipes dengan tifus

Banyak orang mungkin mengira tipes dan tifus adalah hal yang sama. Penyebutan tifus dan tipes yang memang mirip membuat banyak orang salah mengira. Namun, sebenarnya tipes alias demam tifoid berbeda dengan tifus.

Tipes atau demam tifoid disebabkan karena infeksi bakteri Salmonella typhi pada usus. Sedangkan, tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi atau R. prowazekii. Bakteri ini bisa dibawa oleh ektoparasit, seperti kutu atau tungau pada tikus, dan kemudian menginfeksi manusia.

Memang, gejala demam tinggi sama-sama bisa terjadi pada orang yang terinfeksi tipes maupun tifus. Namun bakteri yang menjadi sumber infeksi dari tipes dan tifus berbeda. Selain demam tinggi, gejala lain dari tifus yang dapat muncul adalah sakit perut, sakit punggung, batuk kering, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, mual, serta muntah.

Adapun beberapa jenis dari penyakit tifus, tergantung sumber bakteri yang menginfeksinya.

Jenis penyakit tifus

1. Tifus epidemik disebabkan oleh bakteria Rickettsia prowazeki, yang ditularkan oleh gigitan kutu pada tubuh manusia. Jenis tifus ini dapat menyebabkan sakit berat dan bahkan kematian.

2. Tifus endemik atau tifus murine disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi, yang ditularkan oleh kutu pada tikus. Penyakit ini mirip dengan tifus epidemik, tapi memiliki gejala yang lebih ringan dan jarang menyebabkan kematian.

3. Scrub typhus disebabkan oleh Orientia tsutsugamushi, ditularkan melalui gigitan tungau larva yang hidup pada hewan pengerat. Penyakit ini bisa menyerang manusia dalam tingkat yang ringan sampai berat.

4. Spotted fever atau demam yang disertai dengan bintik-bintik merah pada kulit disebarkan oleh gigitan hewan caplak yang terinfeksi bakteri kelompok Rickettsia.

Gejala tipes dan cirinya

Gejala tipes atau demam tifoid bisa muncul dalam tingkat yang ringan sampai parah, tergantung dari beberapa faktor, seperti usia, kesehatan, dan riwayat vaksinasi. Gejala yang muncul juga bisa muncul secara bertahap atau mendadak.

Beberapa gejala tipes yang bisa dialami adalah:

Demam setinggi 40°C

Ruam atau bintik-bintik merah pada kulit

Sakit kepala

Nyeri dan sakit pada otot

Kehilangan nafsu makan

Diare

Sembelit

Sakit perut

Muntah

Lemah dan lesu

Komplikasi yang bisa terjadi akibat tipes alias demam tifoid

Komplikasi tipes bisa muncul saat tipes dibiarkan atau tidak langsung diobati. Tipes bisa berkembang lebih serius dan mungkin menyebabkan kematian. Pada anak-anak, komplikasi tipes mungkin lebih jarang terjadi dibandingkan pada orang dewasa.

Saat tipes sudah parah dan lebih serius, usus bisa mengalami perdarahan dan berlubang (perforasi usus) serta dapat menyebabkan peritonitis (infeksi pada jaringan yang melapisi bagian dalam perut). Kondisi ini dapat mengancam nyawa, sehingga diperlukan perhatian medis segera.

Selain itu, komplikasi lain yang bisa muncul adalah masalah dengan paru-paru atau jantung, infeksi pada tulang atau sendi, infeksi saluran kencing, atau masalah kesehatan mental. Komplikasi ini sebenarnya kurang umum terjadi. Namun, penanganan segera tetap harus dilakukan jika gejala tipes mulai muncul.

Cara diagnosis demam tifoid

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dokter tidak sembarangan dalam mendiagnosis seseorang terkena penyakit tipes. Saat seseorang dinyatakan kena tipes, artinya ditemukan bakteri S. typhi dalam aliran darah.

Untuk membuktikan kamu mengalami tipes atau tidak, tentu perlu pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menganalisis sampel darah, feses, atau urine. Salah satu sampel tersebut kemudian akan dilihat di bawah mikroskop, apakah terdapat bakteri S. typhi atau tidak.

Jika ditemukan ada, maka seseorang didiagnosis menderita tipes. Sebenarnya ada cara lain lagi untuk mendiagnosis tipes lebih akurat daripada ketiga tes di atas, yaitu dengan menggunakan sampel sumsum tulang. Namun, cara ini lebih menyakitkan dan membutuhkan waktu lebih lama.

Perawatan untuk menyembuhkan penyakit tipes

Tiap pasien tipes membutuhkan perawatan yang berbeda-beda. Kamu mungkin pernah melihat pasien tipes boleh dirawat di rumah, sementara pasien lainnya harus diinap di rumah sakit. Penanganan tipes ini tentu tergantung dari tingkat keparahan penyakit tipes. Dokter akan menilai dan mempertimbangkan perawatan apa yang tepat diberikan ke pasiennya.

Pemberian antibiotik diperlukan untuk mengobati penyakit tipes. Antibiotik ini bertugas untuk membunuh bakteri S. typhi dalam tubuh. Beberapa antibiotik efektif dalam mengobati tipes, di antaranya yaitu Chloramphenicol, Ciprofloxacin, Ceftriaxone (biasanya diberikan jika pasien sedang hamil), Ampisilin, dan trimethoprim-sulfamethoxazole.

Selain pada pasien yang sedang sakit tipes, antibiotik juga bisa diberikan pada pembawa kronis. Antibiotik ini mungkin harus digunakan lebih panjang agar bakteri S. typhi benar-benar hilang dalam tubuh.

Cara mencegah gejala tipes

Tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Siapapun bisa mengalami penyakit ini jika tidak menjaga kebersihan, terutama saat makan. Hal ini karena bakteri penyebab tipes dapat menempel pada makanan dan minuman yang kamu konsumsi. Untuk itu, hal yang paling penting kamu lakukan untuk mencegah tipes adalah dengan menjaga kebersihan.

Berikut cara mencegah tipes:

1. Cuci tangan sebelum makan atau setelah dari toilet

2. Hindari penambahan es pada minuman dari sumber yang tidak jelas, misalnya saat Kamu membeli minuman es di pinggir jalan

3. Kamu bisa membeli minuman air dalam kemasan jika tidak membawa air dari rumah. Ini lebih terjaga kebersihannya.

4. Hindari mengonsumsi buah dan sayuran mentah yang dijual di pinggir jalan. Bisa saja buah dan sayuran mentah tersebut sudah terkontaminasi.

5. Sebaiknya bawa bekal dari rumah jika bepergian ke luar

6. Jika terpaksa makan di luar, sebaiknya pilih tempat makan yang terjamin kebersihannya

7. Pilih makanan yang baru dimasak atau masih panas jika makan di luar

8. Waspadalah terhadap makanan apapun yang ditangani oleh orang lain

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya