Fatal, Apoteker Berikan Krim Disfungsi Ereksi untuk Pasien Mata Kering

Wanita ini alami mata merah setelah mengoleskan obat krim disfungsi ereksi karena kesalahan pembacaan resep.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Jan 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2019, 21:00 WIB
Makeup
Wanita ini salah terima obat disfungsi ereksi untuk matanya (Foto: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Petugas kesehatan juga manusia biasa. Seorang wanita Inggris mengalami masalah pada mata ketika dirinya mendapatkan obat disfungsi ereksi dari apoteker.

Dikutip dari laman Health pada Kamis (10/1/19), jurnal BMJ Case Report pada Desember 2018 menyatakan bahwa wanita asal Glasgow itu pergi ke rumah sakit dengan masalah mata berupa pandangan kabur, pembengkakan, dan kemerahan.

Dokter mengatakan, dia tidak sengaja diberikan Vitaros sebuah obat krim untuk disfungsi ereksi bukan pelembab mata VitA-POS untuk mata keringnya yang dia alami sebelumnya.

Dokter awalnya memberi resep berupa tulisan tangan bertuliskan VitA-POS. Namun, apoteker salah membacanya dengan Vitaros. Karena hal ini, perempuan itu terpaksa mengalami cedera kimia ringan. Untungnya, dengan beberapa obat-obatan antibiotik topikal, steroid, dan pelumas, kondisi tersebut hilang dalam beberapa hari.

"Kesalahan pemberian resep adalah hal yang umum, dan obat dengan nama dan kemasan yang serupa meningkatkan risiko," kata Dr. Magdalena Edington dari Glasgow's Tennent Institute of Ophthalmology.

"Namun, dalam kasus ini tidak ada orang, termasuk pasien, dokter umum, atau apoteker yang mempertanyakan mengapa obat disfungsi ereksi diresepkan untuk pasien perempuan dengan instruksi pengobatan mata," tambahnya seperti dikutip dari Health24.

 

Saksikan juga video menarik berkut ini:

 

 

Pasien juga harus tahu resep

Ilustrasi Tulisan Tangan Dokter dan Dokter
Selalu Ada Formulir Edukasi yang Terselip di Resume Medik Pasien. (Ilustrasi/iStockphoto)

Edington mengatakan bahwa ada obat-obatan dengan ejaan yang serupa. Dia juga mendorong agar para penulis resep memastikan bahwa resep tulisan tangan dicetak dengan huruf kapital, termasuk tanda hubung dan menghindari kejadian serupa di masa depan.

Menurut Center for Advancing Health, pasien juga harus mengerti tentang resep yang dia terima. Karena itu, sebelum Anda meninggalkan ruang dokter ada baiknya mengikuti beberapa langkah berikut:

1. Ketahui nama obat yang diresepkan

2. Alasan Anda memerlukannya

3. Kapan dan bagaimana Anda harus menggunakannya

4. Seberapa lama hingga Anda mendapatkan hasil dari pengobatan

5. Apa yang harus dilakukan apabila mengalami masalah atau efek samping.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya