Italia Membalut Teknologi Kesehatan dengan Keindahan

Dalam sebuah membuat teknologi Italia tak pernah melupakan aspek keindahan. Termasuk dalam produk teknologi kesehatan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 07 Mar 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2019, 18:00 WIB
Penyangga leher di pameran Italy: The Beauty of Knowledge yang berlangsung dari 6-31 Maret 2019 di Museum Nasional Jakarta. (Foto: Benedikta Desideria)
Penyangga leher di pameran Italy: The Beauty of Knowledge yang berlangsung dari 6-31 Maret 2019 di Museum Nasional Jakarta. (Foto: Benedikta Desideria)

Liputan6.com, Jakarta Dari kejauhan, benda berwarna putih dan hitam yang ditampilkan di etalase nampak seperti mahkota. Ketika didekati, benda dengan bentuk bunga dan bintang ini mirip dengan kalung. Namun, hal ini juga tidak tepat. Penjelasan di kertas menunjukkan bahwa benda cantik ini adalah penyangga leher.

"Ya, ini cantik mirip perhiasan," kata Carla Giusti, sang kurator pameran Italy: The Beauty of Knowledge di Museum Nasional Jakarta pada Rabu (6/3/2019).

Lebih lanjut Carla menjelaskan bahwa penyangga leher tersebut memang didesain untuk membantu mereka yang mengalami masalah cedera leher atau patah leher. Produk ini tak cuma didesain dokter tapi juga seniman. Sehingga, selain fungsional juga indah.

 

Penyangga tangan di pameran Italy: The Beauty of Knowledge yang berlangsung dari 6-31 Maret 2019 di Museum Nasional Jakarta. (Foto: Benedikta Desideria)
Penyangga tangan di pameran Italy: The Beauty of Knowledge yang berlangsung dari 6-31 Maret 2019 di Museum Nasional Jakarta. (Foto: Benedikta Desideria)

Hal yang sama ketika melihat gips tangan yang berfungsi menyangga tangan yang patah. Bentuknya jauh dari gips seperti kebanyakan kita lihat. Warnanya putih dan berongga-rongga.

Itu hanyalah dua karya teknologi kesehatan yang dimiliki Italia saat ini yang dipamerkan di Museum Nasional dari 6-31 Maret 2018.

Memang bukan karya terbaik yang dimiliki Italia, kata Carla, tapi bisa menunjukkan spirit yang mereka bawa ke Indonesia.

"Spirit yang mau diangkat adalah masa Renaissance, dimana pengetahuan tidak beridri sendiri tapi juga ada ada seni. Di ilmu pengetahuan pun ada keindahannya. Dalam riset, orang Italia juga melihat dari aspek keindahan ketika membuat sesuatu," kata Carla pada Rabu (6/3/2019).

Carla sang kurator pameran Italy: The Beauty of Knowledge yang berlangsung dari 6-31 Maret 2019 di Museum Nasional Jakarta. (Foto: Benedikta Desideria)
Carla sang kurator pameran Italy: The Beauty of Knowledge yang berlangsung dari 6-31 Maret 2019 di Museum Nasional Jakarta. (Foto: Benedikta Desideria)

Rayakan 70 tahun hubungan Indonesia-Italia

Tangan robotik yang bisa merasakan sentuhan.
Tangan robotik yang bisa merasakan sentuhan.

Masih di bagian teknologi kesehatan, dalam pameran Italy: The Beauty of Knowledge juga memamerkan human body chip. Di dalamnya ada organ tubuh yang memiliki sifat seperti manusia.

"Jadi, gunanya human body chip ini untuk melakukan uji coba obat. Namun, ini masih dalam tahap eksperimen," kata Carla.

Salah satu hal keren di bagian teknologi kesehatan adalah tangan robotik. Alat ini bisa digunakan pada robot atau manusia. Komando tangan robotik ini dari otak.

"Yang luar biasa, tangan robotik ini bisa merasakan sentuhan," kata Carla.

Selain teknologi kesehatan, pameran Italy: The Beauty of Knowledge juga menampilkan berbagai keunggulan ilmiah Negeri Pizza ini yakni bidang lingkungna, ruang angkasa, pangan dan gizi serta warisan budaya.

Kehadiran pameran ini juga sebagai salah satu rangkaian acara memeringati 70 tahun hubungan diplomatik Italia dengan Indonesia.

"Kami dengan bangga mempersembahkan kontribusi penelitian dan inovasi hingga penemuan baru dari Italia yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat," kata Duta Besar Italia untuk Indonesia, Vittorio Sandalli.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya