Liputan6.com, Jakarta Tato Dancing with the Stars dan kepala singa dengan tinta hitam milik aktris Rumer Willis (30) terlihat memudar. Putri tertua dari aktor ternama Amerika Serikat, Bruce Willis dan Demi Moore ini rupanya sedang menjalani penghapusan tato. Tak hanya kedua gambar tato itu saja, ada 22 tato yang melekat pada tubuh Rumer. Seluruh tato itu pun dihapusnya.
Proses penghapusan tato Rumer dilakukan dengan menggunakan laser. Alasan di balik Rumer menghapus tato bukan karena bosan dan ingin berganti tato bergambar lain, melainkan upayanya demi ‘hijrah’ berpenampilan lebih baik. Demi mendapatkan peran akting yang diimpikan, tato kesayangan harus dihapus. Tato secara negatif memberikan kesan buruk.
Advertisement
Baca Juga
“Ternyata tato sangat memengaruhi kemampuanku untuk mendapatkan peran akting. Penghapusan tato juga karena usia. Aku sudah menikmati tato sejak usia masih sangat muda. Sekarang, aku beruntung hidup di masa yang sangat mudah untuk melepasnya (tato)," kata Rumer, dikutip dari Inked, Jumat, 8 Maret 2019.
Penghapusan tato juga dilakukan Lee Priest, binaragawan asal Australia yang bergelar Mr Universe. Tato yang berada di sisi kiri wajahnya dihapus. Pria berusia 46 tahun ini ingin menunjukkan, dirinya tidak malu untuk melakukan perubahan baru pada wajah. Hal ini juga membuktikan, Priest mampu menahan rasa sakit.
Priest mulai berlatih menjadi binaragawan sejak usia 12 tahun berkat bantuan dan dukungan kakeknya. Ia ikut kompetisi binaragawan pertama kali pada usia 13 tahun dan berhasil menang. Semenjak itu, ia mulai untuk memenangkan beberapa kompetisi lainnya, termasuk Kejuaraan Dunia Binaragawan pada usia 17 tahun.
Seperti halnya Rumer dan Priest, kebanyakan orang menghapus tato juga karena alasan hijrah. Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi David S Perdanakusuma menyampaikan, ada alasan tertentu yang membuat tato dihapus. Padahal, tato yang melekat sudah sangat indah. Dalam hal ini, setelah menato, pasien sesaat senang, tapi mereka ingin tato dihilangkan.
“Ada harapan (tato dihapus) demi mencari pekerjaan, permintaan istri, suami atau orangtua. Awalnya, mereka membuat tato menjadi suatu kesenangan, lama-lama disesali dilakukan. Lantas tato ingin dihilangkan,” ujar David saat berbincang dengan Health Liputan6.com di RS EMC Sentul Bogor, Jawa Barat beberapa waktu silam.
Simak video menarik berikut ini:
Gunakan laser canggih
Meski penghapusan tato sudah menggunakan laser canggih, pada dasarnya tato sulit dihapus. "Ketika Anda mendapatkan tato, gumpalan besar pigmen di kulit menyebabkan sel-sel kecil Pac-Man, yang disebut makrofag tidak dapat meresap maupun menyingkirkannya," kata instruktur klinis dermatologi Bruce Robinson dari Northwell Health di Lenox Hill Hospital, New York, AS.
Saat jarum tato memasukkan tinta ke dalam dermis (lapisan kulit di bawah permukaan), epidermis (kulit tingkat permukaan) bertindak sebagai penghalang. Tato jadi sulit dihilangkan. Ini karena tinta tato dilindungi secara menyeluruh.
Untuk menghilangkan tato ada berbagai macam cara. Jauh sebelum kehadiran teknologi canggih, tato dihapus dengan cara disetrika dan diberi cairan kimia. Bahkan operasi plastik juga dilakukan. Namun, teknologi pada waktu itu belum mampu menyingkirkan tato sepenuhnya.
Seiring perkembangan teknologi, laser jadi alat alternatif menghapus tato. Pada awalnya, laser yang digunakan untuk menghapus tato disesuaikan dengan warna tinta tato.
“Dulu, ada laser khusus buat hilangkan tinta tato warna hitam dan biru. Kedua warna ini juga gampang dihilangkan daripada tinta tato warna hijau, merah, dan kuning. Laser berwarna lain juga dihilangkan dengan laser khusus tinta tersebut,” David melanjutkan.
Kini tinta tato tiga warna atau lebih bisa dihilangkan dengan satu laser saja. Laser menghancurkan tinta tato sehingga tinta tato hilang. Efektivitas laser dengan sinar cukup kecil gampang masuk melalui limfatik (sistem getah bening) ke kelenjar getah bening.
“Partikel tinta yang lebih kecil akan terdorong ke sana sehingga proses ini memecah tinta lebih banyak. Tinta tato dapat dihilangkan. Penghapusan tinta tato membutuhkan energi laser tinggi untuk memecah partikel tinta,” papar Direktur Laser & Skin Surgery Medical Group, Inc, Suzanne L. Kilmer, dikutip dari Today.
Sebagian besar tato yang dihapus menggunakan laser membutuhkan setidaknya enam hingga delapan sesi untuk sepenuhnya hilang. Beberapa pasien ada juga yang harus melakukan lebih dari delapan sesi untuk hilangkan tato.
Menurut David, hasil prosedur laser yang baru dijalani beberapa minggu perlahan-lahan membuat tato, lalu menghilang. Butuh waktu enam minggu lagi, tinta tato semakin memudar. Untuk efisiensi waktu, laser hapus tato seperti PicoWay memberikan hasil dramatis. Kalau pakai alat tersebut, satu kali sesi, tinta tato bisa memudar. Selanjutnya, pasien bisa 2-3 kali sesi lagi untuk tato hilang.
“Biasanya satu tempat (area tubuh yang ada tato) mendapat intervensi 6 bulan. Kalau mau ditato baru ya bisa ditato pada lokasi yang sama setelah 6 bulan. Tapi kebanyakan pasien biasanya insaf, enggak mau ditato lagi (terutama di area tubuh yang sama),” ujar David.
Advertisement
Kulit melepuh, radang, dan nyeri
Efek samping penghapusan tato bisa terjadi. Metode ini terkenal karena sedikit menyakitkan. Jurnal Laser Tattoo Removal: A Clinical Update, yang ditulis Stephanie GY Ho dan Chee Leok Goh dari Departemen Dermatologi National Skin Center Singapura memaparkan, pasien harus diberitahu efek samping hapus tato.
Penghapusan tato sering tidak hilang sepenuhnya. Dari 157 peserta pasca penghapusan tato, hanya 38 persen yang mencapai penghapusan tato lengkap. Reaksi lokal setelah penghapusan tato terjadi pada 97 persen peserta meliputi kulit melepuh, pembengkakan, pengerasan kulit, radang, dan nyeri.
Dari jurnal yang diterbitkan di Journal of Cutaneous and Aesthetic Surgery tahun 2015, efek samping permanen bisa terjadi. Jaringan parut, hiperpigmentasi (kulit lebih gelap), dan hipopigmentasi (kulit lebih terang), serta perubahan warna pigmen tato dapat terbentuk. Hiperpigmentasi dan hipopigmentasi termasuk kelebihan dan kekurangan zat pigmen warna tubuh (melanin).
“Efek samping, warna kulit jadi memerah sedikit. Ini tandanya meradang. Karena kan habis di laser, ada sedikit panas. Makanya, timbul kulit memerah,” ucap David.
Walaupun efek samping terjadi, prosedur penghapusan tato aman asalkan dilakukan dokter kulit bersertifikat yang terlatih khusus dalam menghilangkan tato. Penanganan terhadap radang dan pembengkakan dapat dikelola dengan bantuan krim dan kompres air dingin.
Cara tersebut agar suhu panas laser menjadi dingin pada kulit. Krim juga untuk mengurangi radang. Oleskan krim pada area radang selama 2-3 hari. Setelah sesi pertama laser, selang satu bulan berikutnya, sesi kedua dan seterusnya bisa berlanjut. Penggunaan laser menciptakan tato hilang dengan cepat.
“Seluruh tubuh yang ditato bisa dihapus. Bukan sekaligus seluruh tubuh, tapi bertahap. Misal, sesi pertama lengan, sesi berikutnya punggung. Pasien juga dibius. Kalau enggak dibius nanti kena laser ya panas,” David menambahkan.