Gejala Depresi, Penyebab, Cara Mengobati Serta Cara Memperlakukan Penderitanya

Gejala depresi bisa diobati dengan cara yang benar.

oleh Putra Marenda diperbarui 20 Mar 2019, 21:10 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 21:10 WIB
Depresi
Ilustrasi depresi (iStockphoto/AntonioGuillem)

Liputan6.com, Jakarta Hampir semua orang mungkin pernah mengalami frustasi. Ada yang bisa bangkit dan ada juga yang makin parah frustasinya. Pada kondisi yang makin frustasi akan mengakibatkan depresi.

Depresi ialah kondisi yang menggambarkan mood yang sedih dan hilang minat terhadap suatu hal. Depresi dapat mempengaruhi perasaan, cara berpikir, dan berperilaku.

Depresi akan membuat orang murung dan rasa-rasanya tidak ingin ada hari esok. Suatu kondisi yang sangat menyedihkan. Bahkan kondisi terburuk dari depresi ialah bisa membuat penderitanya nekat sampai bunuh diri.

Lebih lengkapnya, berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/03/2019) tanda-tanda dan gejala depresi.

Tanda-tanda dan gejala depresi

Depresi merupakan kondisi yang amat tertekan dan menyedihkan. Adapun gejala-gejala penderita depresi diantaranya penderita akan sulit konsentrasi. Pikirannya akan bercabang-cabang dan membuat penderita tidak kenal dengan yang namanya fokus.

Penderita akan merasa sedih, murung dan menderita. Sehingga penderita kelihatan pikiran kosong dan membuat penderita gampang kosong dipikirannya. Penderita akan merasa masa depannya tidak akan baik, oleh sebab itu putus asa adalah jalan terbaik menurut penderita.

Tidak ada gairah hidup dan tidak ada energi untuk melakukan suatu kegiatan. Gelisah akan membayangi penderita sepanjang waktu, bahkan bayangan kematian dekat dengan penderita. Harus diingat depresi ialah gejala yang berlangsung 2 minggu atau lebih. Diharapkan kamu segera konsultasi apabila ada kerabat yang alami depresi.

Penyebab Gejala Depresi

Gejala depresi bisa terjadi apabila ada penyebabnya. Penyebab pertama gejala depresi dapat terjadi karena faktor genetik. Faktor genetik ini erat sekali kaitannya dengan riwayat keluarga depresi. Apabila ada, maka bisa jadi depresi tertularkan ke sanak keluarga.

Selain itu depresi bisa disebabkan oleh kimia otak. Kimia otak ini memang disebabkan oleh zat-zat yang berbahaya bagi otak. Bisa terjadinya karena salah makan. Makan makanan yang berbahaya seperti mengandung boraks atau pengawet-pengawet makanan yang tidak terjamin mutunya terbukti akan membuat zat kimia tertanam diotak.

Faktor terbesar penyebab depresi ialah stres. Stres bisa disebabkan banyak hal. Misal masalah dikeluarga, seperti perceraian bisa membuat seseorang alami stres yang berujung ke depresi. Menenangkan pikiran dan refreshing bisa dilakukan agar pikiran tidak stres, karena apabila stres akan bisa jadi beban pikiran.

Cara mengobati gejala depresi

Gejala depresi bisa disembuhkan dengan beberapa upaya. Upaya tersebut ialah terapi depresi. Terapi depresi dilakukan dengan 3 cara yakni dengan konsumsi obat-obatan, psikoterapi, dan terapi elektrokonsulvif. Mengkonsumsi obat-obatan yang dimaksud ialah konsumsi antidepresan. Antidepresen dipercaya akan membantu proses seimbanhkan senyawa dan zat-zat yang ada diotak. Zat-zat tersebut akan membuat otak berfungsi secara normal.

Dengan mengonsumsi antidepresan, penderita akan mengalami perbaikan mood dan suasana hati. Konsentrasi pun meningkat. Tubuh tidak terasa lemas dan berat lagi, sehingga aktivitas sehari-hari dapat berjalan lagi dengan baik. Namun obat anti depresan hanya mencegah depresi saja, bisa kumat lagi sewaktu-waktu.

Tapi bisa saja karena dibiasakan meminum anti depresan bisa membiasakan otak untuk terbiasa berpikir normal. Namun perlu dijadikan catatan, bahwa penggunaan antidepresan harus sesuai resep dokter. Efek samping dari obat anti depresan ialah mual, pusing, gemetar, dan berkeringat. Jadi resep dokter itu sangat penting.

Obat antidepresan yang sering digunakan ialah escitalopram, paroxetine, sertraline, fluoxwtine dan citalopram.Selain obat-obatan, depresi juga bisa diobati dengan psikoterapi.

Psikoterapi ini sistennya diajarkan bagaimana cara berpikir normal. Selain itu diberi pendampingan khusus yang mengajarkan semua akan baik-baik saja, dan harap merasa tenang disegala kondisi. Terapi ini akan memanjakan penderita, misal dengan pijatan, ataupun diajak jalan-jalan ke tempat tenang, dan banyak metode psikologi lainnya yang dapat membantu menyembuhkan gejala depresi.

Cara selanjutnya ialah dengan elektrokonvulsif. Elektrokonvulsif akan digunakan apabila tingkatan depresinya sudah sangat parah. Elektrokonvulsif akan dilakukan dibawah pengaruh obat bius. Namun efek dari elektrokonvulsif sangat tidak mengenakkan yakni kehilangan memori, sehingga penderita depresi terkesan seperti orang bingung dan linglung.

Itulah informasi yang bisa ditulis tentang gejala depresi, penyebab dan cara mengobatinya. Apabila diobati secara serius dan penderita juga ada kemauan untuk sembuh, pastilah jalan menuju kehidupan normal akan kembali lagi.

Banyak hal yang perlu diberi catatan agar penderita benar-benar sembuh, seperti menciptakan lingkungan yang kondusif, jangan makin membebani pikiran penderita, dan selalu turuti apa yang diinginkan penderita, selama penderita menginginkan hal yang wajar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya