Liputan6.com, Jakarta Patah hati karena putus cinta itu bikin dada nyeri dan sakitnya menyiksa. Enggak hanya itu, putus cinta juga bisa berpengaruh ke otak.
Seorang psikolog terkenal bernama Guy Winch baru-baru ini menulis sebuah kolom di Psychology Today tentang efek putus cinta ke otak, dan bagaimana reaksinya secara dramatis setelah patah hati.
Baca Juga
Menurut Winch, rasa sakit yang menyiksa usai putus cinta membuat otak mengubah lingkungan internalnya sebagai bentuk mekanisme couping (menerima kenyataan). Jika itu tidak cukup melindungi dirinya sendiri, gejala putus cinta dapat menyebabkan kerusakan serius pada orang tersebut.
Advertisement
Winch mengatakan, kondisi putus cinta bisa mempengaruhi kemampuan berpikir dan mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus dan berfungsi dalam kegiatan sehari-hari.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berperilaku seperti pecandu
Untuk lebih mendukung pernyataan sebelumnya, sebuah studi berbeda yang diterbitkan dalam prosiding jurnal National Academy of Sciences Amerika Serikat mengungkapkan setiap penolakan romantis memicu area otak yang sama diaktifkan ketika seseorang memiliki perasaan sakit di tubuhnya seperti dikutip Medicaldaily.
Memang, orang yang patah hati dapat menunjukkan perilaku yang sama seperti seorang pecandu, dan itu sendiri bisa mengganggu karena ketidakbenaran otak dapat berlangsung selama seminggu, sebulan atau bahkan setahun.
Advertisement