Tidak Merokok, Sutopo Syok Didiagnosis Kanker Paru Stadium 4

Di awal diagnosisnya, Sutopo sempat kaget ketika dirinya terkena kanker paru

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Jul 2019, 08:33 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2019, 08:33 WIB
Gunung Agung
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberi keterangan terkait erupsi Gunung Agung, Jakarta, Senin (27/11). Tingkat erupsi Gunung Agung saat ini meningkat dari fase freatik ke magmatik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia pada Minggu (7/7/2019) pukul 02.00 waktu Guangzhou, Tiongkok.

Selama hidupnya, Sutopo diketahui mengidap kanker paru yang membuatnya harus beberapa kali dirawat. Meski begitu, seakan tak kenal rasa lelah pria asal Boyolali itu mengabarkan seputar kebencanaan di Indonesia. Apalagi, tahun 2018 merupakan masa-masa sulit dengan banyaknya kejadian yang memakan banyak korban jiwa.

Dalam sebuah wawancara pada Health Liputan6.com di Februari tahun lalu, Sutopo mengatakan bahwa dirinya terkejut ketika mendengar diagnosis kanker paru stadium 4B.

"Awalnya shock karena saya tidak merokok, genetik tidak ada dan makan sehat. Tapi saya pikir ya sudahlah. Ini garis hidup saya. Saya jalani saja dengan ikhlas," ujar peraih penghargaan Liputan6 Awards itu beberapa waktu lalu.

Simak juga video menarik berikut ini:

Kanker Paru yang Sulit Dideteksi

20160205-Kanker Paru Paru-iStockphoto
Ilustrasi Kanker Paru Paru (iStockphoto)

Kanker paru sendiri memang sulit untuk terdeteksi. Gejalanya yang mirip dengan tuberkulosis paru terkadang menyulitkan dokter untuk melakukan perawatan pada pasien.

"Banyak yang sudah diobati TBC, empat bulan, lima bulan tidak sembuh-sembuh, ternyata kanker paru, " kata Eddy Soeratman, Konsultan Onkologi Paru Rumah Sakit EMC Tangerang kepada Health Liputan6.com beberapa saat yang lalu.

Eddy mengatakan, masyarakat juga sulit untuk mengenali gejala kanker dan tuberkulosis paru karena kemiripannya. Misalnya sering batuk darah, sesak, hingga berat badan turun.

"Karena metode saat ini untuk skrining dari kanker paru ini sulit. Kalau rontgen dan CT scan masih belum memuaskan," kata Eddy .

Mengutip American Cancer Society, perokok pasif pun tetap rentan terkena kanker paru. Data mereka menyatakan, di Amerika Serikat saja, sebanyak sekitar 7.000 orang dewasa meninggal karena kanker meski tidak mengisap rokok secara langsung.

Tersenyum Bukan Karena Hidup Sempurna

Perjuangan Sutopo (Sumber: Instagram/@sutopopurwo)
Perjuangan Sutopo (Sumber: Instagram/@sutopopurwo)

Dalam ulang tahunnya yang ke 49 tahun lalu, Sutopo sendiri sempat memberikan pesan pada masyarakat, sekaligus alasan mengapa dia bisa tetap menjalankan aktivitas dan tersenyum meski didera penyakit berat.

"Senyuman di setiap hariku, bukan karena hidupku sempurna, tapi karena saya bersyukur untuk setiap rahmat dan nikmat yang diberi oleh-Nya."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya