Liputan6.com, Jakarta Bonus demografi yang akan dituai oleh Indonesia dalam beberapa dekade ke depan dianggap menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Namun bonus demografi dan harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia itu masih dibayang-bayangi awan kelabu berupa stunting atau masalah gizi buruk.
Kondisi stunting adalah kondisi ketika seorang anak gagal berkembang akibat kurang gizi kronis sejak dalam kandungan. Stunting tak hanya berdampak pada fisik anak yang ditandai dengan tinggi badan rendah, melainkan juga menghambat perkembangan kognitif serta kesehatan anak.
Baca Juga
Mengutip laman resmi BKKBN, efek stunting akan berdampak seumur hidup dan dapat berlanjut dari generasi ke generasi berikutnya. Anak perempuan yang terlahir dengan nutrisi yang buruk, dan menjadi stunted saat anak-anak, seringkali akan tumbuh menjadi ibu dengan nutrisi yang buruk. Ibu ini kemudian akan melahirkan bayi dengan gizi buruk pula.Â
Advertisement
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan bersepakat menargetkan agar angka stunting di Indonesia bisa diturunkan hingga 19 persen pada 2024. Target tersebut telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Stunting tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah. Berikut enam langkah pengasuhan yang bisa dilakukan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk mencegah stunting, mengutip laman BKKBN.
Â
Saksikan juga video berikut ini
6 Langkah Pola Asuh 1000 Hari Pertama Kehidupan
1. Selama kehamilan, ibu harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
2. Ibu hamil melakukan pemeriksaan minimal 4 kali selama kehamilan
3. Memberikan stimulasi pada janin dalam kandungan
4. Ibu memberikan IMD ASI Eksklusif selama 6 bbulan dan dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) sampai dengan usia 2 tahun
5. Memperkenalkan makanan bergii pada anak sesuai dengan usia
6. Memberikan stimulasi (rangsangan) kepada anak sesuai dengan usianya dan memantau perkembangan anak dengan Kartu Kembang Anak (KKA)
Advertisement