Kemenkes Targetkan Angka Stunting Turun hingga 19 Persen pada 2024

Riskesdas 2018 mengungkapkan bahwa angka stunting di Indonesia saat ini masih di angka 30,8 persen

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Agu 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2019, 12:00 WIB
Ratusan Orang Ikuti Kampanye Cegah Stunting
Peserta kampanye cegah stunting membawa spanduk saat berjalan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (16/9). Peserta juga bakal memberikan penyuluhan tentang stunting ke masyarakat sekitar. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menargetkan angka stunting dapat diturunkan hingga 19 persen pada 2024. Angka ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi.

Mengutip laman Kemenkes Sehat Negeriku pada Senin (19/8/2019), angka 19 persen ini sudah termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Untuk tahun ini, target stunting sedang kita hitung dalam terjemahan Renstra (Rencana Strategis) Kemenkes 2020-2024. RPJMN sudah mengamanahkan itu, action-nya ada di Renstra," kata Oscar usai upacara Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia di gedung Kemenkes, Jakarta Sabtu lalu.

Oscar menambahkan, upaya tersebut dilakukan dengan intervensi gizi spesifik yaitu langsung menyasar anak, terutama anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan. Beberapa caranya yaitu melalui pemberian obat atau makanan untuk ibu hamil atay bayi berusia 0 sampai 23 bulan.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Integrasi dan Kolaborasi Antar Kementerian

Banner Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Banner Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)

Upaya lainnya adalah intervensi gizi sensitif. Strategi ini dilakukan dengan berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan seperti penyediaan air bersih, sanitasi, pendidikan gizi, serta ketahanan pangan dan gizi.

Selain itu, Oscar menegaskan bahwa strategi tersebut membutuhkan keterlibatan beberapa kementerian, serta koordinasi pemerintah pusat dan daerah. "Yang paling penting integrasi dan kolaborasi," ujarnya.

"Kita sudah menekadbulatkan bahwa kita ingin masyarakat kita sehat, produktif, mandiri, dan itu yang sedang kita lakukan," kata Oscar.

Penanganan Stunting Diperluas

Melihat Kondisi Anak-Anak Kurang gizi di Pandeglang
Anak balita menangis saat ditimbang di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). Dengan puluhan penduduk mengalami gizi kurang, gizi buruk dan beberapa anak sudah divonis stunting, ini menjadi gambaran bagaimana sulitnya mencegah stunting. (Foto:Istimewa)

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan bahwa stunting menjadi salah satu fokus dalam pembenahan Kemenkes. Hal ini juga terkait  dalam penggunaan anggaran 2020 untuk Kemenkes.

"Percepatan penanganan stunting tahun 2020 diperluas ke 260 kabupaten/kota dari yang sebelumnya 160 kabupaten/kota pada 2019," kata Sri Mulyani pada Jumat, 16 Agustus kemarin.

Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa angka stunting nasional masih berada di angka 30,8 persen. Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan bahwa batas maksimal stunting sebuah negara adalah 20 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya