Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda seakan-akan mendengar lagu yang diputar berulang-ulang di telinga secara terus menerus? Bagaimana jika sebuah kondisi langka membuat seseorang mengalami itu selama bertahun-tahun.
Kasus ini terjadi pada seorang wanita 63 tahun bernama Susan Root. Perempuan asal Essex, Inggris ini mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun, dia terus mendengar lagu yang sebenarnya dia sukai di masa kecil berjudul "How Much is That Doggie in The Window."
Baca Juga
Dikutip dari Fox News pada Selasa (12/11/2019), kondisi itu dimulai di tahun 2010 ketika dirinya sedang melakukan pekerjaannya sebagai petugas kebersihan di sebuah sekolah.
Advertisement
"Itu seperti radio yang tidak bisa Anda matikan," kata Susan pada wawancaranya dengan Telegraph di tahun 2013.
Susan sudah mencoba berkonsultasi dengan dokter dan melakukan beberapa operasi. Namun, tidak ada dokter yang bisa menyembuhkannya. Bahkan, sesekali ia mendengar lagu-lagu lain terselip di kepalanya.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Bikin Frustrasi
Dokter mengatakan bahwa Susan mengalami sebuah tinitus langka yang disebut "musical tinnitus" atau dikenal dengan halusinasi musik.
Kepada Telegraph, Susan mengatakan kondisi itu sering membuat kehidupannya terganggu. Tidak hanya berpengaruh pada dirinya, namun juga pada suaminya, Graham dan istirahatnya di malam hari.
"Ada kalanya suami saya mencoba untuk bicara dengan saya dan saya tidak bisa mendengar apa yang dikatakannya karena tertutup musik," kata Susan.
"Itu bisa membuat sangat frustrasi dan membuat kami marah di waktu tertentu."
Advertisement
Menerima Kondisinya
Juru bicara British Tinnitus Association mengatakan bahwa halusinasi musik adalah sensasi mendengar musik yang sesungguhan tidak ada.
"Halusinasi musik memiliki realitas yang meyakinkan dan sering disalahartikan sebagai musik sungguhan, sampai menjadi jelas bahwa mereka tidak ada untuk dimainkan. Ini benar-benar terjadi ketika mereka mengalami untuk pertama kalinya."
Susan pun mencoba untuk membiasakan diri dengan kondisi langka itu. Dia mengatakan bahwa dokter telah memberinya alat bantu dengar meski tidak berhasil.
"Saya punya terapi khusus juga, tetap mereka sekarang mengatakan bahwa tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan."
"Saya mulai menerima bahwa saya mungkin akan terjebak dengan kondisi mengerikan ini selama sisa hidup saya," ujarnya.