Liputan6.com, Jakarta Tinnitus atau lebih dikenal telinga berdenging adalah kondisi ketika telinga mendengar dengungan tanpa adanya sumber suara dari luar.
Kondisi ini bisa bersifat sementara atau permanen dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Menurut dokter spesialis telinga hidung dan tenggorok (THT) RS EMC Pulomas, Josuadi Siregar, ada beberapa penyebab tinnitus, yakni:
Baca Juga
Kelainan Telinga
Kelainan pada telinga dapat menyebabkan tinnitus. Seperti adanya serumen yang menyumbat telinga dan gangguan pada telinga tengah seperti adanya cairan atau infeksi.
Advertisement
“Termasuk gangguan tekanan sebagai akibat terganggunya kerja tuba eustachius sampai masalah pada cochlea seperti penyakit meniere atau Tuli mendadak,” kata Josuadi mengutip laman EMC, Sabtu (29/3/2025).
Obat-obatan Tertentu
Obat-obatan tertentu juga dapat menjadi pemicu tinnitus. Misalnya obat yang memiliki efek toksik pada cochlea seperti:
- Obat-obatan TBC;
- aspirin dosis tinggi;
- NSAID;
- aminoglikosida;
- obat kemoterapi golongan antibiotik; dan
- beberapa golongan obat anti hipertensi (diuretik) yang dapat menyebabkan tinnitus sebagai efek samping.
Pajanan Bising dan Penuaan
Tinnitus juga dapat disebabkan pajanan terhadap bising dan proses penuaan atau presbikusis.
Seiring bertambahnya usia, sel-sel pendengaran di dalam koklea mulai melemah, menyebabkan penurunan pendengaran dan sering kali disertai dengan tinnitus.
Masalah Pembuluh Darah
Masalah pembuluh darah baik hipertensi sampai tumor pembuluh darah juga bisa memicu telinga berdenging.
Terutama masalah pembuluh darah yang posisinya dekat dengan telinga. Begitu pula tumor di daerah otak yang posisinya dekat dengan saraf pendengaran.
Stres Berlebih
Stres berlebihan dapat membuat otak lebih sensitif terhadap suara di dalam tubuh, termasuk dengungan di telinga, sehingga gejala tinnitus semakin terasa.
Bagaimana Cara Mengatasi Tinnitus?
Josuadi pun menjelaskan beberapa cara untuk mengatasi tinnitus, yakni:
Hindari Suara Keras
Gunakan ear plug saat berada di lingkungan bising dan batasi volume earphone untuk mencegah kerusakan pendengaran lebih lanjut.
Jaga Kebersihan Telinga dengan Benar
Hindari membersihkan telinga dengan cotton bud. Jika terasa tersumbat, gunakan obat tetes telinga atau konsultasikan ke dokter THT.
Kelola Stres dan Kecemasan
Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan untuk mengurangi stres yang bisa memperburuk tinnitus.
Advertisement
Kurangi Kafein, Alkohol, dan Nikotin
Kafein, alkohol, dan nikotin dapat memengaruhi sirkulasi darah dan memperburuk tinnitus, sehingga sebaiknya dikurangi atau dihindari.
Gunakan Terapi Suara
Mendengarkan suara alam, musik lembut, atau white noise dapat membantu mengalihkan perhatian dari tinnitus, terutama saat tidur.
Jaga Kesehatan Kardiovaskular
Konsumsi makanan sehat, olahraga teratur, dan kontrol tekanan darah untuk menjaga sirkulasi darah yang baik ke telinga.
Gunakan Alat Bantu Dengar
Jika tinnitus disertai dengan gangguan pendengaran, alat bantu dengar dapat membantu memperbaiki pendengaran dan mengurangi dengungan.
Konsultasi dengan Dokter THT
Jika tinnitus semakin mengganggu atau tidak kunjung membaik, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
“Terutama untuk tinnitus yang disertai gangguan keseimbangan, gangguan pendengaran atau kedua nya,” jelas Josuadi.
Dengan menjaga kesehatan pendengaran dan menghindari faktor pemicunya, tinnitus bisa dikendalikan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Advertisement
