Bakal Punya Adik, Ini Tips Bagi Orangtua Persiapkan Mental Sang Kakak

Selain mempersiapkan persalinan, hal yang tak kalah penting lainnya adalah mempersiapkan mental anak pertama.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2019, 12:00 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selvi Ananda, tak lama lagi akan melahirkan anak keduanya. Ibunda dari Jan Ethes Srinarendra ini diperkirakan akan melahirkan buah cintanya dengan Gibran Rakabuming Raka pada pertengahan November 2019 mendatang.

"Kalau untuk HPL (Hari Prediksi Lahir)-nya bulan depan, pertengahan-lah," kata Selvi saat ditemui di The Sunan Hotel Solo, Selasa, 29 Oktober 2019.

Selain mempersiapkan persalinan, hal yang tak kalah penting lainnya adalah mempersiapkan mental anak pertama bakal memiliki adik. Jika tidak, bisa jadi kecemburuan kakak bakal berlarut-larut terhadap sang adik.

Lalu, bagaimana cara orangtua mempersiapkan seorang anak dalam menyambut kelahiran saudara yang baru? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan 

1. Menginformasikan mengenai kehamilan pada sang anak

"Biasanya orangtua menunggu hingga trimester pertama untuk memberitahukan bahwa ia sedang mengandung pada anaknya. Tetapi, anak kecil biasanya belum mengerti apa yang dimaksudkan sang ibu," ucap seorang guru sekaligus Program Management Specialist di Greater Baltimore Medical Center, AS, Elaine Sweaney.

Namun, anak juga seringkali mempertanyakan soal perut sang ibu lebih awal. Bahkan, mereka seringkali cukup tanggap sekaligus cemas mengenai apa yang terjadi dengan ibunya.

"Ungkapkanlah dengan singkat tapi manis pada sang anak. Tidak perlu penjelasan yang terlalu panjang. Jelaskanlah bahwa Anda sedang mengandung adik untuknya," ucap Sweaney seperti dikutip Parenting, Jumat (15/11/2019).

2. Hindari asumsi

Anda mungkin akan terkejut dengan bagaimana perasaan seorang anak ketika akan menjadi saudara yang lebih tua. Ia mungkin akan berpikir akan memiliki boneka bayi yang hidup, atau merasa sedih karena harus berbagi perhatian.

"Orangtua seharusnya tidak membuat asumsi positif atau pun negatif. Namun, penting untuk mengakui perasaan kehilangan atau kesedihan yang menyertai sang kakak, serta perasaan lain yang mungkin datang seperti kebahagiaan," ucap pendiri Swellbeing, layanan sumber daya pengasuhan anak, Janeen Hayward.

 

3. Mengajak Kakak Saat Kontrol ke Dokter

Ilustrasi Tulisan Tangan Dokter dan Dokter (iStockphoto)
Dokter (Ilustrasi/iStockphoto)

Beberapa orangtua mungkin perlu mengajak anak pertamanya ketika melakukan kontrol ke dokter. Tetapi, penting untuk mengevaluasi bagaimana respons sang anak.

"Sebagian anak merasa terpesona melihat janin atau mendengarkan detak jantungnya. Tetapi ada juga yang mungkin takut atau bingung," ucap Hayward.

4. Soal memisahkan kamar anak

Kedatangan anak kedua di rumah seringkali membutuhkan ruang yang lebih luas. Untuk menghindari anak pertama merasa tidak diperhatikan lagi karena tempat tidurnya dipindahkan, lakukanlah perubahan beberapa bulan sebelum kedatangan bayi.

"Jika anak perlu dipindahkan ke kamar baru, lakukan beberapa bulan sebelum bayi lahir. Tetapi jika tidak memungkinkan, pertimbangkan untuk menunggu beberapa bulan ke depan untuk memindahkannya," ucap Hayward dan Sweaney.

5. Memperkenalkan adik

Jika sang kakak belum memiliki banyak pengetahuan soal bayi, pertimbangkan untuk memperkenalkannya. Sehingga ia memiliki bayangan dan perasaan mengenai seorang bayi dan adiknya yang akan datang.

"Bermain adalah cara anak-anak untuk belajar mengenai dunia. Anda bisa mengajarkan cara merawat bayi lewat boneka, tapi jangan lupakan pengawasan selalu diperlukan," ucap Sweaney.

Penulis: Diviya Agatha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya