Agar Obat Berbahan Baku Asli Indonesia Berdaya Saing di Kancah Internasional

Obat berbahan baku asli Indonesia bisa berdaya saing di kancah internasional.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Jan 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi herbal (iStockphoto)
Agar obat asli Indonesia berdaya saing di kancah internasional. (iStockphoto)

Liputan6.com, Bekasi Agar obat berbahan baku asli Indonesia berdaya saing, terlebih lagi di kancah internasional, prinsip Research and Development (R&D) untuk pengembangan obat farmasi dapat dilakukan.

R&D merupakan kegiatan penelitian, pengembangan, yang memiliki kepentingan komersial dengan riset ilmiah murni. Dengan inovasi ini bahan baku obat, yang berasal dari tanaman dan hewan di Indonesia diproduksi.

"Di sini, R&D berfungsi sebagai substitusi (pengganti) bahan baku obat impor yang berbasis kimia. Kita tentu menginginkan hasil obat yang sama, tapi dengan bahan yang berbeda, yaitu bahan asli indonesia, terutama berasal dari tanaman dan hewan di Indonesia," ujar Menteri Riset dan Teknologi Bambang P.S Brodjonegoro saat ditemui di Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) Dexa Group, Cikarang, Bekasi, kemarin (8/1/2020).

"Kita harapkan akan membuat perusahaan yang belum R&D diharapkan masuk (ikut menerapkan R&D). Dan perusahaan farmasi yang sudah R&D, seperti Dexa Group bisa memperbesar (mengembangkan) R&D-nya."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Kemandirian Bahan Baku Obat Nasional

Obat
Ruang lab Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) Dexa Group, Cikarang, Bekasi yang juga memproduksi Obat Modern Asli Indonesia. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Adanya R&D dalam pengembangan obat termasuk inovasi berkelas. Upaya ini mendorong kemandirian bahan baku obat nasional.

Menurut Executive Director DLBS Raymond Tjandrawinata, DLBS sebagai organisasi risetbahan alam hingga saat ini telah meneliti dan memproduksi bahan baku aktif obat herbal.  Hilirisasi hasil riset Dexa Group berupa Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang berdaya saing tinggi.

Produk OMAI telah banyak diresepkan oleh para dokter untuk pasien di Indonesia. Obat pun telah diekspor ke empat benua (Afrika, Amerika, Asia, Eropa).

"Intinya, kami mendorong hilirisasi dan memberikan semangat kepada para peneliti untuk benar-benar menjadikan produk (OMAI) yang komersial," tambahnya.     

Obat produk OMAI dari Dexa, di antaranya Inbumin. Obat ini berbahan baku ikan gabus yang bermanfaat untuk membantu proses penyembuhan luka. Ada juga Disolf, yang berbahan baku cacing tanah. Ini bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya