Liputan6.com, Jakarta - Istilah makanan jatuh belum lima detik merupakan desas desus yang sering diucapkan orang ketika makanan mereka jatuh. Namun, apakah berbahaya?
Penelitian telah menemukan bahwa tidak peduli seberapa cepat seseorang mengambil makanan yang jatuh di lantai, mereka kemungkinan akan tetap dapat terkontaminasi bakteri.
Baca Juga
“’Belum lima detik' adalah mitos populer yang sudah ada selamanya, tetapi sayangnya, tidak, itu bukan hal nyata yang bisa kita ikuti," kata editor medis di WebMD, Arefa Cassoobhoy, MD, MPH.Â
Advertisement
Menurutnya, mengonsumsi makanan yang jatuh ke tanah memiliki risiko terkena bakteri yang diketahui dapat menyebabkan keracunan makanan. Penelitian menunjukkan, makanan secara instan dapat dengan mudah terkontaminasi bakteri dari permukaan tempat ia berada.
Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology menguji berbagai makanan pada sejumlah permukaan lantai, dan menemukan bahwa tidak ada makanan jatuh yang benar-benar lolos dari kontaminasi.Â
Â
Simak Video Menarik Berikut:
Bakteri pada makanan dan lantai
Penelitian tersebut menemukan bahwa semakin lama makanan tertinggal di lantai, semakin banyak bakteri yang terkandung di dalamnya. Meskipun hanya sebentar, makanan yang jatuh tetap memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit yang disebabkan oleh makanan.
Dilansir dari The Healthy, lantai berkarpet mentransmisikan lebih sedikit bakteri daripada lantai yang terbuat dari ubin dan stainless steel. Sedangkan untuk jenis makanan, makanan basah seperti semangka memiliki tingkat kontaminasi paling tinggi, sementara makanan kering seperti potongan cokelat lebih sedikit terkontaminasi bakteri.Â
Menurut Berkeley Wellness, ketika mengonsumsi makanan yang jatuh, seseorang dapat berisiko terkena bakteri seperti E.coli dan Salmonella. Kedua bakteri ini dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak menyenangkan, dan mereka bahkan kadang-kadang bisa mematikan.Â
Â
Penulis: Lorenza Ferary
Advertisement