Dampak Lain Saat Orang Sehat Pakai Masker untuk Cegah Virus Corona

Untuk mencegah tertularnya Virus Corona, hanya orang yang sakit yang sebaiknya dianjurkan memakai masker

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Mar 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2020, 11:00 WIB
Penumpang MRT Jakarta
Sejumlah penumpang menggunakan masker saat antre memasuki kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Bundaran HI Jakarta, Selasa (3/3/2020). Penumpang dengan gejala demam tinggi dilarang masuk dan menggunakan MRT sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona Covid 19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah kasus positif Virus Corona di Indonesia menjadi 19 per 9 Maret 2020. Namun, laporan terbaru yang disampaikan Juru Bicara untuk Virus Corona, Achmad Yurianto, kasus positif Virus Corona berkurang dua menjadi 17 kasus.

Pemerintah tidak bosan mengimbau masyarakat agar tidak cemas dan panik berlebihan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada sebagian orang yang masih saja melakukan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dia lakukan, seperti memborong masker padahal sedang tidak sakit dan menggunakan hand sanitizer setiap saat.

Pertanyaan seperti itu, menurut dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam, juga masih banyak ditanyakan pasien yang datang berobat.

Mendengar pertanyaan begitu, dokter Ari mengatakan tidak melarang pasiennya.

"Jawaban saya silakan saja. Akan tetapi pertanyaannya, untuk apa pakai masker di luar rumah kalau kita sehat?," kata Ari.

Sebenarnya, lanjut Ari, tidak ada masalah apabila ada orang sehat yang memakai masker meskipun sebenarnya yang semestinya memakai masker adalah orang yang sakit atau ketika akan kontak dengan orang sakit.

Heboh Virus Corona, Dokter Ingatkan Masker Hanya untuk Orang yang Sakit

Indonesia Positif Corona, Warga Serbu Pasar Pramuka
Warga saat membeli masker di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin (2/3/2020). Pemerintah resmi mengumumkan dua pasein ibu (64) dan anak (31) terinfeksi wabah virus corona COVID-19 setelah berinteraksi dengan Warga Negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ari mengatakan bahwa masker diperlukan para petugas kesehatan yang akan melakukan tindakan medis. Untuk masyarakat umum yang sehat, saat Anda pakai masker cenderung menyentuh daerah hidung atau mulut saat membetulkan posisi masker.

Belum lagi kalau Anda tidak menggunakan masker dengan benar. Hal ini justru menjadi kontraproduktif.

"Hal lain juga harus diperhatikan bahwa sampah masker dikategorikan sampah medis. Jadi, harus dibuang pada tempat sampah yang tepat setelah digunakan," kata Ari.

"Sedih saya di CFD Sudirman Jakarta kemarin saya menemukan masker bekas di pinggir jalan. Di sisi lain sebagaimana kita ketahui penularan virus COVID-19 melalui droplet. Jadi jelas bisa diketahui kalau pasiennya batuk, pilek atau bersin," lanjutnya.

Memang pada beberapa kasus positif Virus Corona, pasien tidak menampakkan gejala atau asimptomatik jelas. Tidak batuk atau bersin, tapi ketika pasien tersebut garuk hidung dan pegang handle pintu dan kita langsung pegang handle lalu Anda garuk hidung, di situlah penularan dapat terjadi dari orang yang asimptomatik.

"Jadi, yang penting saat ini adalah menjaga tangan kita tidak tercemar pada tempat yang biasa dipegang orang. Kita harus selalu sedia hand sanitizer dan juga anjuran hand sanitizer di tempat-tempat umum," ujarnya.

Lebih lanjut, pastikan toilet kantor dan toilet umum tersedia sabun antiseptik. "Sekali lagi upaya pencegahan dan budaya perilaku hidup bersih dan sehat selalu diterapkan di kehidupan kita sehari-hari," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya