Wabah Corona, RSPI Sulianti Saroso Klaim Masih Cukup Alat Pelindung

Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof dr Sulianti Saroso mengklaim hingga kini masih cukup pakaian Alat Pelindung Diri (APD) bagi tim medis dalam menangani pasien Virus Corona atau COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2020, 19:19 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2020, 19:19 WIB
Negatif Corona, Satu WNA Dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso
Suasana RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, memulangkan seorang pasien WNA suspect corona. WNA tersebut dinyatakan negatif corona setelah dipantau sejak Selasa (3/3/2020) lalu. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof dr Sulianti Saroso mengklaim hingga kini masih cukup pakaian Alat Pelindung Diri (APD) bagi tim medis dalam menangani pasien Virus Corona atau COVID-19. Meskipun pemerintah telah menyebutkan ada 19 kasus di Indonesia.

"Alhamdulillah kami masih punya cukup persediaan saat ini," kata Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso dr. Dyani Kusumowardhani, SpA, di RSPI Sulianti, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (10/3).

Kendati demikian, Dyani mengaku saat ini tengah meminta persediaan APD itu. Hal ini menurut Dyani, telah belasan pasien yang dinyatakan positif Corona.

"Kami juga sedang mengupayakan tambahan (APD), karena pasien ada terus. (Namun) Saat ini masih cukup," katanya.

 

Dinkes Papua kekurangan APD

Negatif Corona, Satu WNA Dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso
Petugas menyiapkan mobil ambulans untuk membawa pasien terduga virus corona di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). Satu WNA terindikasi virus corona diizinkan pulang setelah hasil pemeriksaan, WNA itu negatif corona. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Papua kekurangan pakaian alat pelindung diri (APD) yang diperuntukan bagi tim medis dalam penanganan pasien virus corona.

Saat ini, Dinas Kesehatan setempat hanya memiliki 30 APD yang diperuntukan bagi rumah sakit di Jayapura, lalu di rumah sakit Biak Numfor ada 10 APD, RSUD Merauke terdapat 10 APD dan RSUD Timika 10 APD. Seluruh APD ini diberikan oleh Kementerian Kesehatan, untuk antisipasi corona.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dokter Aaron Rumainum menjelaskan 30-an APD di Jayapura telah dibagi ke sejumlah lembaga, diantaranya satu set APD diberikan ke petugas litbang bio medis yang bertugas membawa sampel virus corona, lalu petugas di KKP Jayapura, KKP Merauke dan KKP Biak Numfor.

Aaron menambahkan dengan kurangnya APD, diharapkan masing-masing kepala daerah dapat menyisihkan anggaran pembelian APD untuk digunakan pada setiap kabupaten. Idealnya, per kabupaten harus miliki 100 APD.

“Tim medis harus dilengkapi APD, sebab resiko penularan dari pasien yang ditangani lebih tinggi. Para bupati dan wali kota di Papua bisa membeli APD ini dengan harga per set sekitar Rp1 jutaan,” ujarnya, Selasa (3/3).

 

 

Ronald Chaniago/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya