Tak Hanya Tenaga Kesehatan, Orang yang Sakit Juga Disarankan Pakai Masker Bedah

Orang yang sakit dengan gejala mirip influenza, sebaiknya menggunakan masker bedah

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Agu 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 10:00 WIB
Langkanya masker disampaikan apotek-apotek di Blora, Jawa Tengah (Foto: Liputan6.com/ Ahmad Adirin)
Masker bedah (Foto: Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Jakarta Masker bedah atau masker medis adalah salah satu jenis masker yang banyak tersedia di pasaran dan sempat langka di awal terjadinya pandemi COVID-19.

Namun saat ini, sosialisasi penggunaan masker kain sudah dinilai cukup berhasil sehingga persediaan masker bedah pun bisa normal lagi sehingga para tenaga kesehatan pun tetap bisa memperolehnya dengan mudah.

Ternyata, bukan hanya tenaga kesehatan saja yang harus menggunakan masker bedah saat merawat pasien. Seseorang yang merasa sakit, disarankan untuk memakai masker jenis ini.

Dalam dialog dari Graha BNPB, Jakarta beberapa waktu yang lalu, Riskiyana Sukandhi Putra, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa orang tak perlu dinyatakan positif COVID-19 dulu baru boleh memakai masker bedah.

"Untuk yang sakit sebaiknya menggunakan masker medis. Tidak harus positif (COVID-19), tetapi kalau dia merasa demam atau mengalami influenza like illness, ya kita sudah menggunakan masker yang model itu," kata Riski, ditulis Selasa (18/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Usai Dipakai Segera Buang dengan Benar

FOTO: Melihat Persiapan Dokter Memakai APD Tingkat 3
dr Rahmadi Iwan Guntoro, Sp.P melapisi masker N95 dengan masker bedah di Rumah Sakit Haji, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengeluarkan rekomendasi standar APD berdasarkan tiga tingkatan perlindungan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Riski mengatakan, setelah dipakai, masker bedah sebaiknya dibuang dengan cara yang benar. Hal ini demi mencegah benda itu ditemukan dan berisiko untuk dijual kembali.

"Jadi kalau kita mau buang, digunting atau putuskan pengaitnya sedemikian rupa hingga tidak bisa dipakai lagi," ujarnya. "Kemudian buang di tempat sampah yang tertutup. Bukan yang terbuka atau dibuang ke sembarang tempat."

Selain memakai masker, Riski juga mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan protokol pencegahan COVID-19 lainnya seperti mencuci tangan dan menjaga jarak.

"Jadi kalau sekarang kita punya masalah dengan pandemi tapi kita tetap terus maju, syarat utamanya adalah melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya