Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

3 Masalah Kehidupan Ranjang Paling Sering Didengar Terapis Seks

Kehidupan ranjang tidak selalu mulus, ini permasalahan yang kerap terjadi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Agu 2020, 21:13 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 21:13 WIB
Kisah Bersama Mantan
Ilustrasi Pasangan Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan ranjang pasangan suami istri tidak selalu mulus. Terkadang ada batu kerikil yang bila tidak diselesaikan bisa menjadi bongkahan batu besar yang bisa menghambat kehidupan pernikahan.

Mendatangi pihak profesional seperti terapis seks, seksolog atau psikolog dewasa bisa jadi salah satu hal baik bila masalah kehidupan ranjang tidak bisa diselesaikan berdua. Lalu, apa saja hal yang sering dikeluhkan orang seputar seks saat mendatangi terapis seks? Ada banyak, mulai dari kesulitan orgasme hingga perbedaan gairah bercinta.

Berikut tiga keluhan seputar kehidupan seksual yang sering didengar terapis seks seperti mengutip laman Huffington Post, Kamis (20/8/2020).

- Sulit raih orgasme lewat penetrasi

Sebagian wanita mengeluhkan kesulitan mencapai orgasme lewat penetrasi. Keluhan ini sering didengar terapis seks bersertifikat Laurie Watson.

"Keluhan ini sering saya dengar, para wanita ini berharap bisa raih orgasme lewat penetrasi. Namun, bagaimanapun vagina bukanlah satu-satunya pusat kenikmatan bercinta. Dan, faktanya, hanya 15-20 persen wanita yang bisa klimaks dari titik ini," kata Laurie.

 

- Gairah seksual yang berbeda

Ada beberapa pasangan yang gairah seksualnya bagai langit dan bumi, alias ada yang tinggi sekali tapi pasangannya tidak seperti itu. Hal ini, bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi keduanya.

"Hal yang paling sering diceritakan oleh klien saya adalah hal ini, terapis seks biasanya menyebut dengan 'desire discrepancy'," kata seksolog Tammy Nelson.

Pada awal-awal pernikahan, mungkin salah satu atau keduanya bisa menyeimbangkan. Namun, ketika pernikahan mulai berjalan lebih lama hal itu bisa jadi masalah.

"Sebenarnya dengan membicarakan hal-hal yang mengganggu perasaan ke pasangan malah bisa membuat hubungan naik tingkat jadi lebih baik. Komunikasi seperti ini mewujudkan win-win solution bagi keduanya," kata Tammy.

 

- Ingin beri bumbu-bumbu aktivitas bercinta tapi pasangan tidak tertarik

Ada orang-orang yang senang dengan variasi termasuk dalam kehidupan ranjang. Sehingga ingi memberikan 'bumbu' dalam aktivitas seks seperti bermain peran atau menambahkan sex toys dalam kegiatan intim ini. Namun, tidak semua orang suka hal ini.

"Pasangan semangat dan menikmati hal baru dan eksperimen seru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, tapi pasangannya tidak suka sehingga malas mencoba," kata pekerja sosial klinis bersertifikat, Sari Eckler Cooper.

Jika ini terjadi, lagi-lagi komunikasikan dengan pasangan agar kehidupan seks bisa menyenangkan lagi bagi keduabelah pihak. Bisa juga ke terapis seks, kata Sari, yang bakal membantu satu sama lain untuk lebih terbuka keinginan masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya