Malas Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut, Awas Diintai 9 Penyakit Ini!

Kesehatan gigi dan mulut tidak boleh disepelekan, jika malas menjaga keduanya siap-siap menghadapi berbagai penyakit dan masalah kesehatan.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 07 Mar 2021, 19:49 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2021, 19:48 WIB
[Bintang] Ilustrasi Sakit Gigi
Jadi kebiasaan, ternyata hal ini bikin kamu gigi rusak lho, girls! (Sumber Foto: sleepsugar)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai gerbang masuk berbagai makanan dan minuman, kesehatan gigi dan mulut tidak boleh disepelekan. Semua nutrisi dan gizi yang tubuh kamu dapatkan berawal dari mulut. Gigi menjadi organ penting untuk mengunyah makanan dan lidah sebagai pengecap yang memberikan sensasi dari berbagai makanan yang dikonsumsi.

Oleh karena itu, jika malas menjaga keduanya siap-siap menghadapi berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Tidak hanya berupa rasa sakit nyeri dan tidak nyaman, tapi juga bau mulut hingga gigi tanggal atau copot.

Berikut ini 9 penyakit yang mengintai kamu jika malas menjaga kesehatan gigi dan mulut.

1. Radang Gusi

Penyakit pertama yang bisa mengintai kamu adalah radang gusi. Dalam istilah kedokteran gigi, seperti yang dikutip dari klikdokter, radang gusi disebut gingivitis. Ini adalah suatu kondisi ketika gusi terlihat bengkak dan memiliki warna yang lebih merah dari biasanya.

 

Radang Gusi - KlikDokter.com (Stefano Garau/Shutterstock)
Radang Gusi - KlikDokter.com (Stefano Garau/Shutterstock)

Gingivitis ditandai dengan keluarnya darah pada saat menyikat gigi. Kondisi ini bisa timbul akibat adanya plak serta karang gigi yang menempel dan menumpuk di tepian gusi. Gingivitis akan menjadi lebih buruk bila tidak segera ditangani dengan tepat. Kondisi tersebut bisa mengarah pada komplikasi yang lebih parah, yaitu periodontitis-peradangan gusi serius yang menyebabkan rusaknya jaringan lunak dan tulang pendukung gigi.

2. Karies Gigi

Karies adalah munculnya lubang pada gigi yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini adalah gangguan rongga mulut yang paling umum terjadi di kalangan masyarakat. Karies gigi tidak boleh diremehkan dan perlu segera diatasi, caranya dengan penambalan atau cabut gigi, tergantung dari kondisi. Bila tidak segera ditindak, lama-kelamaan lubang yang timbul akan semakin luas dan dalam, sehingga dapat merusak gigi dan menyebabkan infeksi pada saluran akar gigi.

 

3. Gigi Sensitif

Penanganan Gigi Sensitif
Penanganan Gigi Sensitif

Masalah kesehatan selanjutnya pada gigi adalah gigi sensitif yang disebabkan adanya penurunan posisi gusi. Kondisi ini bisa terjadi akibat kebiasaan sikat gigi yang tidak tepat. Karies gigi yang tidak diatasi dengan baik, gigi patah, dan efek samping proses bleaching gigi yang salah. Di samping itu, gigi sensitif dapat menyebabkan keluhan gigi ngilu, linu, atau terasa nyeri, khususnya saat terpapar makanan atau minuman dingin.

4. Gigi berlubang

Gigi berlubang terjadi apabila jaringan gigi telah berubah menjadi karies gigi. Untuk mengatasi kondisi ini, hanya bisa dilakukan dengan penambalan oleh dokter gigi. Nantinya dokter gigi akan mengambil dan membersihkan terlebih dahulu karies gigi, barulah akan ditambal dengan bahan yang sesuai.

Oleh karena itu, jangan sampai terlambat periksa ke dokter, karena karies gigi ini terus bergerak ke dalam gigi. Apabila sudah sampai ke bagian pulpa gigi, maka hanya bisa diselamatkan dengan perawatan saluran akar.

5. Gigi Abrasi

Masih berkaitan dengan gigi. Kali ini adalah gigi abrasi yang terjadi akibat gigi mengalami gesekan yang terlalu kuat dan terus-menerus. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti menyikat gigi terlalu keras, kawat gigi yang terlalu mencengkeram, dan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Beberapa kebiasaan penyebab gigi abrasi contohnya, kebiasaan menggunakan tusuk gigi dan kebiasaan menggigit pulpen.

6. Gigi bungsu

Masalah gigi ini kerap muncul pada usia dewasa, sekira usia 17 hingga 23 tahun. Tumbuhnya gigi ini bisa menimbulkan rasa sakit dan masalah lainnya. Misalnya, pada gigi bungsu yang tumbuhnya miring, makanan bisa terjejal di dalamnya dan kemudian terjadi lubang gigi karena sulit dibersihkan. Selain itu, bukan hanya gigi ini yang sakit, lubang juga akan terjadi di gigi sebelahnya yang terjejal makanan.

 

7. Bau Mulut

Ilustrasi bau mulut (iStock)
Ilustrasi bau mulut (iStock)

Masalah yang tidak bisa disepelekan, terlebih di situasi saat mengenakan masker dan tentu mencium aroma mulut sendiri. Bau mulut atau halitosis umumnya berasal dari kesehatan rongga mulut yang tidak terjaga dengan baik. Kondisi ini juga bisa terjadi sebagai akibat dari gigi berlubang, penumpukan karang gigi, atau pemakaian gigi tiruan yang tidak dibersihkan secara rutin.

Sedangkan, jika kamu adalah tipikal orang yang sangat menjaga kebersihan dan kesehatan rongga mulut namun masih mengalami bau mulut, bisa jadi kondisi tersebut disebabkan penyakit sistemik yang menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan atau pencernaan.

8. Sariawan

Hampir setiap orang pernah mengalami sariawan. Gangguan rongga mulut yang satu ini bisa terjadi pada anak, orang dewasa, bahkan lansia sekalipun. Sariawan disebabkan oleh daya tahan tubuh yang menurun, cedera mulut akibat tidak sengaja tergigit, pemakaian gigi palsu yang tidak tepat, maupun kekurangan pasokan vitamin B 12. Sariawan umumnya bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu 2–3 minggu. Jika sering terjadi berulang atau tidak sembuh dalam waktu lebih dari sebulan, kamu sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

9. Kanker mulut

Dari namanya saja sudah menakutkan, kamu pasti tak ingin menimpanya. Jenis kanker ini terbanyak ke-8 di seluruh dunia, meliputi bibir, rongga mulut, dan nasofaring. Kanker mulut juga merupakan ancaman bagi orang dewasa dan lansia di negara maju maupun miskin. Penderitnya banyak terjadi pada pria. Risikonya bisa meningkat dengan bertambahnya usia. Kanker mulut biasanya muncul pada usia sekitar 65 tahun.

Mengingat ada hubungan yang erat antara kesehatan gigi dan mulut dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan, maka menjaga kesehatan keduanya jadi hal yang sangat penting. Dari anak-anak hingga orang dewasa, akan merasakan dampaknya jika kesehatan gigi dan mulut tidak terjaga.

Anak kecil yang giginya rusak maka bisa menurun rasa percaya dirinya dan kekurangan gizi karena susah makan. Di usia produktif, jika mengalami sakit gigi, akan mengganggu produktivitas kerja dan menghambat sosialisasi. Pada lansia, jika tidak memiliki gigi yang cukup, maka bisa menurunkan kualitas hidupnya.

 

Gambar Ilustrasi Wanita Menggunakan Obat Kumur
Sumber: Freepik

Dengan perawatan gigi serta mulut yang baik, bakteri-bakteri di dalam mulut akan dapat dikendalikan. Selain menggosok gigi secara benar dan rutin, kamu juga bisa Gunakan obat kumur dan lakukan dental floss untuk menghilangkan partikel sisa makanan yang masih menempel di sela-sela gigi, yang mungkin tidak terjangkau hanya dengan sikat gigi. Hal ini dapat mencegah supaya tidak terjadi lubang pada gigi.

Gunakan obat kumur yang mengandung formula unik 4 essential oils, yang terbukti secara klinis dapat melawan 99,9% kuman penyebab masalah mulut dan plak, serta bantu menjaga kondisi gusi lebih sehat dalam 3 minggu.

Kebiasaan berkumur dengan obat kumur, yang disertai menyikat gigi dan flossing secara rutin, bisa menjaga kebersihan mulut dan gigi secara optimal. Selanjutnya, konsumsi makanan bergizi seimbang, hindari gaya hidup yang buruk dan rutin periksa ke dokter gigi.

 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya