Dapatkah Menentukan Kehamilan Bayi Laki-Laki atau Perempuan?

Ada faktor yang mempengaruhi wanita hamil bayi perempuan atau laki-laki, yaitu dengan menggunakan metode Shettles.

oleh stella maris diperbarui 03 Apr 2021, 21:34 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2021, 21:34 WIB
20151102-Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki
Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Setiap pasangan yang telah menikah, nggak jarang menaruh harapan ketika ditanya soal anak, apakah mau bayi perempuan atau laki-laki. Saat ditanyakan hal ini, nggak jarang juga setiap pasangan punya keinginan yang berbeda.

Namun sekarang pertanyaannya, apakah bisa jenis kelamin laki-laki dan perempuan direkayasa saat Program Kehamilan atau promil dilakukan? Apakah benar berhubungan intim pada hari ke-10 saat masa subuhr, berpotensi melahirkan jenis kelamin tertentu, perempuan misalnya.

dr. Aida Riyanti, Sp.OG, KFER, MRepSc dari RSPI IVF Center menjelaskan bahwa sperma memainkan peranan untuk menentukan jenis kelamin buah hati yang dikandung. Itu karena sudah diketahui bahwa sperma memiliki kromoson X dan Y, sementara sel telur hanya membawa kromoson X.

Jadi, jika sel telur dibuahi oleh sperma pembawa kromosom X maka hasilnya wanita akan mengandung bayi perempuan dan sebaliknya. dr. Aida menjelaskan pada tahun 1960an, Dr. Landrum Shettles mengembangkan metode Shettles mengenai sperma X dan Y untuk membantu menentukan jenis kelamin bayi.

Dari hasil penelitian itu diketahui memang ada faktor yang mempengaruhi wanita hamil bayi perempuan atau laki-laki. Dengan menggunakan metode Shettles, pasangan dianjurkan untuk berhubungan seksual berdasarkan ovulasi atau masa subur.

Jadi misalnya, jika ingin memiliki anak perempuan, disarankan untuk berhubungan seksual dua sampai tiga hari sebelum ovulasi. Sementara jika mengidamkan anak laki-laki, disarankan berhubungan seksual sedekat mungkin dengan masa ovulasi.

Hasil penelitian itu bukan tanpa alasan, dalam penelitian Dr. Landrum Shettles diketahui bahwa sperma pembawa kromosom X bentuknya jauh lebih lambat dari pergerakkannya. Sementara sperma pembawa kromosom Y bentuknya lebih ringan, sehingga bisa berlari lebih cepat.

Selain itu, untuk meningkatkan akurasi bayi yang dikandung laki-laki atau perempuan, bisa juga dilakukan dengan pemeriksaan Preimplantation Genetic Testing (PGT) atau pemeriksaan sperm microscope untuk menyeleksi sperma mana yang menunjukkan pembawa kromosom X atau Y.

So, jika kamu masih punya banyak pertanyaan tentang promil segera konsultasikan ke dokter profesional.

Pilihlah dokter berpengalaman dan berasal dari rumah sakit yang memiliki dukungan fasilitas medis lengkap dan terkini, serta memberikan pelayanan terpadu, untuk perawatan kesehatanmu.

Dengan memilih dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang tepat, kamu sebagai pasien dapat mengetahui kondisi kesehatan organ reproduksimu.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya