Peneliti Ungkap Perbedaan Sengatan Tawon dengan Lebah

Tawon dan lebah adalah serangga yang sekilas mirip dan sama-sama memiliki sengat sebagai senjata pertahanan diri.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Jan 2022, 15:45 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2022, 15:45 WIB
Ilustrasi Tawon Raksasa (AFP)
Ilustrasi Tawon Raksasa (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Tawon dan lebah adalah serangga yang sekilas mirip dan sama-sama memiliki sengat sebagai senjata pertahanan diri. Namun, menurut Peneliti Pusat Riset Biologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sih Kahono, keduanya memiliki bekas sengatan yang berbeda.

Jika bekas sengatan berupa lubang tanpa ada sengat yang tertinggal maka serangga yang menyengat tersebut adalah tawon. Namun, jika ada sengat yang tertinggal, maka serangga tersebut adalah lebah madu.

Selain dari bekas sengatan, lebah dan tawon juga dapat dibedakan dari kekuatan racunnya.

“Kekuatan racun tawon lebih kuat dari lebah. Namun, frekuensi penyengatan juga berpengaruh. Semakin sering menyengat, maka akan semakin kuat sengatannya,” kata Kahono mengutip keterangan pers Selasa (18/1/2022).

Simak Video Berikut Ini

Cara Hidup Tawon

Kahono juga menjelaskan terkait cara hidup tawon yang dibedakan menjadi dua macam, yaitu tawon soliter dan tawon sosial.

Tawon soliter merupakan tawon yang hidup sendirian hampir di sepanjang hidupnya, sedangkan tawon sosial cenderung hidup bersama-sama atau berkoloni dalam suatu kelompok besar dan mempunyai banyak anakan. Sehingga jika ada ancaman mereka akan mempertahankan koloninya dengan cara menyerang.

Pria kelahiran Klaten ini menjelaskan bahwa tawon merupakan hewan teritorial yaitu hewan yang memiliki wilayah sendiri. Sehingga jika ada yang masuk ke dalam wilayahnya, bisa dianggap sebagai ancaman bagi tawon padahal mungkin bagi kita tidak merasa mengganggunya. 

“Umumnya kita tidak merasa aktivitas kita mengganggu tawon, tetapi tawon mungkin terganggu dengan kedatangan manusia. Sehingga tawon akan mengeluarkan zat feromon sebagai tanda bahwa ada bahaya datang. Akhirnya karena untuk mempertahankan diri maka tawon menyerang kita,” jelas Kahono.

Menyebabkan Kematian?

Sengatan tawon juga dapat menyebabkan kematian bagi sebagian orang. Seperti yang baru-baru ini terjadi di Kalimantan Tengah. Seorang sopir meninggal dunia setelah disengat tawon saat mengecek kondisi mobilnya.

Memang sengatan tawon dapat menyebabkan kematian, tapi tidak semua orang yang disengat tawon akan meninggal. Kematian yang disebabkan oleh sengatan tawon sendiri jarang terjadi.

Efek sengatan tawon beragam, pada beberapa orang akan mengalami kemerahan, bengkak, dan gatal pada kulit. Efek dari sengatan serangga ini juga meninggalkan rasa yang sangat perih bahkan bisa mengalami alergi berat karena racun dalam tawon sehingga memerlukan bantuan darurat.

“Serangga seperti tawon dapat melepaskan racun melalui sengatannya. Racun tawon masuk ke dalam kelompok histamin. Racun serangga yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan reaksi keracunan yang beragam pada setiap orang.”

“Tingkat ketahanan atau alergi setiap orang yang disengat berbeda-beda. Lima sengatan sudah dapat membunuh jika memiliki alergi yang tinggi,” terang Kahono.

Di sisi lain, sifat agresif setiap jenis tawon berbeda-beda tergantung bagaimana intensitas gangguan yang terjadi pada koloni. Semakin sering mendapat gangguan, tawon akan semakin agresif.

“Semakin kita melakukan perlawanan akan semakin membahayakan diri kita sendiri. Karena itu cara terbaik saat diserang oleh tawon adalah melarikan diri sejauh mungkin atau dengan membuang pakaian yang dipakai untuk menghilangkan feromon yang sudah menempel di baju,” tutup Kahono. 

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi COVID-19

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19
Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya